Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 88 hektare padang savana di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)
Rinjani Timur, Kabupaten
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat,
terbakar sejak Selasa (30/7), pukul 19.26 Wita hingga hari ini.
"Sekitar 58 hektare kawasan yang terbakar sudah padam, sisanya sekitar 30 hektare masih ada api hingga Rabu pukul 16.00 Wita," kata Kepala KPHL Rinjani Timur, Saladin, Rabu (31/7) seperti dikutip dari Antara.
Ia menyatakan kobaran api yang masih membakar padang savana terdapat di arah Gunung Nanggi, dan Bukit Pergasingan. Sementara itu, yang sudah padam ada di bagian atas kawasan Hutan Pusuk, Kecamatan Sembalun. Seluruhnya masuk dalam KPHL Rinjani Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga sebagian kecil kawasan yang terbakar, namun sudah padam. Kawasan tersebut masuk dalam Taman Nasional Gunung Rinjani yakni di Sebau.
Upaya pemadaman api masih terus dilakukan 20 orang anggota tim gabungan. Mereka terdiri atas anggota KPHL Rinjani Timur, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, anggota TNI-Polri, dan unsur Kecamatan Sembalun.
"Tim melakukan pemadaman secara bergiliran. Setiap tim beranggotakan 20 orang. Kalau sudah terasa tidak kuat, maka tim lain menggantikan," ujar Saladin.
Pendaki Gunung Rinjani di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) |
Saladin menerangkan petugas gabungan kesulitan melakukan upaya pemadaman karena kawasan yang terbakar berada di lereng perbukitan dengan topografi yang curam dan tidak ada sumber mata air.
Mereka melakukan upaya pemadaman secara manual menggunakan alat cangkul, parang dan alat lainnya yang bisa dibawa ke atas perbukitan.
Selain itu, sambungnya, tim gabungan menghadapi ancaman kesulitan pemadaman karena angin yang relatif kencang juga mempercepat terbakarnya rumput ilalang yang mengering pada musim kemarau saat ini.
"Insyaallah tim masih sedang bekerja keras. Mereka melakukan pemadaman dan melokalisir kawasan supaya kobaran api tidak meluas," kata Saladin.
Saladin juga menyatakan peristiwa kebakaran puluhan hektare padang savana di KPHL Rinjani Timur, dan sebagian kecil di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani diyakini tidak menimbulkan korban jiwa. Pasalnya, kawasan yang terbakar tersebut masih ditutup dari aktivitas wisata gunung sejak terjadinya gempa bumi pada 29 Juli 2018.
(antara/kid)