Kronologi Warga Serang Polisi Empat Lawang Versi Polda Sumsel

CNN Indonesia
Kamis, 01 Agu 2019 18:28 WIB
Menurut versi Polda Metro Jaya, sekelompok orang terlebih dulu menyerang polisi yang mencoba bertanya kepada orang yang diduga melakukan pengancaman.
Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/D-Keine)
Palembang, CNN Indonesia -- Bentrokan antara warga dan polisi di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada Rabu (31/7) malam disebabkan oleh kesalahpahaman. Hingga saat ini polisi telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka dan belasan senjata tajam usai bentrokan tersebut.

Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi mengatakan peristiwa bermula saat anggota Unit Reskrim Polsek Ulu Musi Empat Lawang menerima laporan pengancaman yang dilakukan oleh tiga warga Desa Tanjung Raman terhadap seorang anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Selasa (30/7).

Setelah mendapatkan laporan, polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa para saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Esok harinya, Rabu (31/7) sekitar pukul 16.30 WIB empat orang petugas yakni Kanit Reskrim Polsek Ulu Musi Inspektur Dua Arsan Fajeri bersama anggotanya Ajun Inspektur Dua Darmawan, Brigadir Kepala Suhardi dan Brigadir Satu Ilham mencari orang yang diduga melakukan pengancaman yakni Erwin, dengan mengajak pelapor.

Polisi bersama pelapor mencari ke rumah Erwin, namun tidak menemukan yang bersangkutan. Polisi baru berhasil menemui Erwin di kawasan tambang. Erwin saat itu bersama tujuh rekannya.

Saat petugas menghampiri pelaku hendak menanyai perihal pengancaman tersebut, petugas malah diserang menggunakan senjata tajam. Akibatnya, Ipda Arsan Fajeri mengalami luka tusuk di perut dan tangan, sementara Aipda Darmawan mengalami luka di bagian tangan.

Melihat rekannya terluka, Briptu Ilham melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga. Tembakannya mengenai Erwin dan Erwan yang melakukan penusukan. Sementara 4 orang lainnya melarikan diri usai tembakan tersebut, 3 orang diamankan yakni Erwin, Erwan dan satu warga lainnya atas nama Irwanto.

"Di mana Erwin dan Erwan mengalami luka tembak, kejadian tersebut diupayakan segera diselesaikan sehingga akhirnya seluruh korban baik petugas maupun warga dibawa ke Rumah Sakit Tebing Tinggi untuk dilakukan perawatan," ujar Supriadi.

Supriadi mengklaim perselisihan berhasil diselesaikan tak lama setelah itu karena Polsek Ulu Musi sudah meminta bantuan kepada tokoh masyarakat dan agama untuk menenangkan masyarakat hingga pukul 19.00 WIB. Namun sekitar pukul 21.00, sekelompok masyarakat yang jumlahnya berkisar antara 50-70 orang, dengan mengendarai satu unit truk mendatangi RSUD Tebing Tinggi Empat Lawang.

Mereka disebut membawa senjata tajam dan senjata api rakitan. Kelompok tersebut kemudian menyerang petugas kepolisian yang sedang berjaga di rumah sakit yakni Brigadir Dua Teja dan Brigadir Satu Agus. Keduanya sedang bertugas mengamankan dua petugas kepolisian dan dua warga sebelumnya yang dirawat di RS.

Dalam serangan itu warga juga disebut melepaskan tembakan dan melukai Brigadir Dua Teja dan Brigadir Satu Agus. Melihat petugas tumbang, beberapa anggota polisi lainnya kemudian membalas tembakan. Akibatnya, dua pelaku penembakan tumbang, 11 orang lainnya diamankan, dan puluhan orang melarikan diri.

"Dua pelaku penembakan yang berhasil dilumpuhkan ini belum diketahui identitasnya karena masih tidak sadarkan diri. Tapi kondisinya stabil, tidak kritis. Empat anggota polisi lainnya pun dalam kondisi stabil tidak ada yang kritis," ujar dia.

Supriadi menjelaskan penyerangan rumah sakit tersebut merupakan buntut penangkapan terhadap tiga orang warga yang diduga melakukan pengancaman. Polisi menyita 15 bilah senjata tajam dan 2 senjata api rakitan dari penyerangan rumah sakit tersebut. Saat ini, polisi masih menyelidiki siapa dalang di balik penyerangan rumah sakit.

"Polisi terpaksa melumpuhkan tersangka penembakan karena kondisinya membahayakan pasien lain di rumah sakit. Identitasnya belum teridentifikasi karena belum siuman. Sampai saat ini kondisi di Ulu Musi kondusif karena sudah melakukan pergeseran ratusan pasukan ke sana," kata Supriadi.

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menyerahkan sepenuhnya pengamanan wilayah kepada pihak kepolisian. Pihaknya pun meminta warga untuk menahan diri dan menyelesaikan permasalahan secara damai.

"Secara resmi saya belum dapat laporannya, namun saya imbau kepada masyarakat untuk menahan diri dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kita tunggu laporan resminya nanti akan ada instruksi khusus untuk bupati terkait hal ini," kata dia. (idz/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER