Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan tidak ada gempa susulan setelah
gempa 6,9 SR yang berpusat di
Banten mengguncang wilayah Pulau Jawa dan Lampung pada pukul 19:03 WIB tadi.
"Bagaimana dengan gempa susulan? Hingga pukul 21:35 WIB, BMKG belum mencatat ada gempa susulan. Jadi tidak terjadi gempa susulan sampai pukul 21:35 WIB," kata Dwikorita saat jumpa media di kantor BMKG, Jumat (2/8).
Dalam kesempatan yang sama, Dwikorita juga menyampaikan pemutakhiran data terkait gempa. Berdasarkan hasil analisis BMKG gempa berskala 6,9 SR dengan kedalaman 48 KM, bukan 7,4 SR dengan kedalaman 10 KM seperti yang sebelumnya diinformasikan.
Kemudian lokasi episenter berada pada koordinat 7,32 LS dan 104,75 BT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan perhatikan lokasi episenter dan kedalaman, gempa bumi yang terjadi dangkal akibat deformasi batuan di lempeng Indo-Australia," kata Dwikorita.
Dwikorita melanjutkan, "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau
thrust fault."
Dalam kesempatan yang sama ia menyampaikan bahwa peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 21:35 WIB, meski belum dicabut.
Gempa Banten mengguncang sejumlah kota di Pulau Jawa, dengan getaran terasa hingga ke Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Lampung, hingga ke Bali. Warga di beberapa wilayah seperti Lampung dan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, sempat dievakuasi setelah BMKG menyatakan peringatan dini tsunami.
Namun, berdasarkan pantauan BMKG, tidak ada wilayah yang disapu gelombang karena gempa Banten tersebut.
(adp/vws)