Pansel Capim KPK Mulai Lacak 40 Nama yang Lolos Tes Psikologi

CNN Indonesia
Selasa, 06 Agu 2019 00:17 WIB
Nama-nama 40 peserta calon pimpinan KPK yang lolos ke tahap selanjutnya itu akan dikirim ke delapan instansi untuk ditelusuri rekam jejaknya.
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) langsung menelusuri rekam jejak 40 nama yang lulus dari tes psikologi. Nama-nama peserta yang lolos ke tahap selanjutnya itu akan dikirim ke delapan instansi untuk ditelusuri rekam jejaknya.

"Setelah ini kami kirim tim tracker kami terhadap 40 ini. Nanti kami akan masukkan seperti itu," kata Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (5/8).

Yenti menuturkan penelusuran rekam jejak dilakukan sesuai dengan tugas dari institusi yang diminta oleh pihaknya, seperti Polri berkaitan dengan SKCK, Kejaksaan Agung berkaitan apakah nama peserta ada dalam tuntutan dakwaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yenti, pihaknya juga akan mendatangi tempat tinggal hingga kantor para peserta yang lulus tersebut.

"Kami ada yang tracker keseluruhan berkaitan dengan nanti kita datang ke sana di lingkungan orang itu dan ke kantornya, sebagainya ada juga," ujarnya.


Yenti menyatakan 40 peserta yang lulus ini memiliki nilai tertinggi dibandingkan peserta dalam tes psikologi. Menurutnya, Pansel KPK bekerja sama dengan pihak TNI AD dalam melaksanakan tes psikologi, pada Minggu (28/7).

"Psikotes banyak sekali komponennya, dan yang nilainya rendah di bagian apa kan ada, kan ada psikolognya. Karena kan ternyata yang sempurna semua kan enggak ada. Dari urutan nilai ada," ujarnya.

Selain melakukan penelusuran rekam jejak, kata Yenti, 40 peserta yang lolos tes psikologi wajib mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu profile assesment pada Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019. Yenti menyebut butuh waktu sekitar 10 hari untuk melakukan penilaian usai profile assesment.

"Karena profile asessment lama, sekitar 14 hari. Kami minta 10 hari selesai," tuturnya.


Sementara itu, anggota Pansel KPK Diani Sadia Wati menyatakan pihaknya akan mengirim 40 nama peserta seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah tersebut kepada sedikitnya 8 instansi.

Kedelapan instansi tersebut, antara lain KPK, Polri, Kejaksaan Agung, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Narkotika Nasional (BNN) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), PPATK, dan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

"Ini tentu juga menjadi sangat penting karena ini (mulai masuk) tahap-tahap akhir, yang tentu kami sangat membutuhkan masukan dari masyarakat," ujar Diani di tempat yang sama.

Diani menyebut selain melakukan penelusuran rekam jejak, Pansel Capim KPK masih membuka masyarakat memberikan masyarakat terkait nama-nama peserta yang lulus. Masukan masyarakat mulai diterima dari 23 Juli sampai 30 Agustus 2019.


Menurut Diani, sampai hari ini Pansel Capim KPK sudah menerima sekitar 1.300 masukan dari masyarakat, baik via surat elektronik (e-mail), surat tertulis, hingga pesan singkat via WhatsApp. Ia mengimbau masyarakat memberikan masukan disertai fakta agar tak timbul fitnah.

"Kami berharap bahwa masukan ini disertakan dukungan bukti yang akurat, sehingga itu bisa menjadi bahan bagi pansel dalam nanti melakukan wawancara. Karena ini tentu kita sangat berharap ini kan tidak fitnah," tuturnya.

Sebelumnya, Pansel Capim KPK menyatakan 40 peserta lulus tes psikologi. Berdasarkan jenis kelamin terdapat 36 laki-laki dan 4 perempuan yang lolos ke tahap selanjutnya.

Sementara berdasarkan latar belakang profesi, 40 orang yang lulus antara lain akademisi atau dosen sebanyak 7 orang, advokat sebanyak 2 orang, jaksa sebanyak 3 orang, mantan jaksa sebanyak 1 orang, hakim sebanyak 1 orang.

Kemudian anggota Polri sebanyak 6 orang, komisioner dan pegawai KPK sebanyak 5 orang, auditor sebanyak 4 orang, Komisi Kejaksaan atau Kompolnas sebanyak 1 orang, PNS 4 orang, pensiunan PNS 1 orang, dan lain-lain sebanyak 5 orang.

[Gambas:Video CNN] (fra/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER