Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyatakan pemberlakuan ganjil genap berpengaruh terhadap penurunan
polusi udara di
Jakarta. Pernyataan ini berdasarkan pengalaman menerapkan ganjil genap saat Asian Games 2018 lalu berlangsung.
Namun, Anies mengaku tidak tahu pasti angka penurunan polusi udara. Ia hanya menyebut ganjil genap lumayan menurunkan polusi dari kendaraan.
"Kalau kita lihat kemarin ketika penyelenggaraan Asian Games, itu lumayan turunkan," kata Anies di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menyatakan pihaknya masih akan melakukan uji coba perluasan ganjil genap terlebih dahulu. Kemudian baru bisa menghitung dampak riil terhadap penurunan polusi udara.
"Karena itu lihat nantinya ini kan masih masa uji ya. Kita liat nanti efeknya besarnya berapa. (Pas Asian Games) Saya lupa angkanya. Tapi cukup menurun," tegas Anies.
Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menilai ganjl genap bisa menurunkan polusi. Hal ini didapat dari data penerapan ganjil genpa saat Asian Games berlangsung di ruas jalan utama Jakarta.
"Dampak pada kualitas udara di DKI Jakarta mengalami penurunan CO2 rata-rata sebesar 20,30 persen pada koridor jalan arteri yang diimplementasikan ganjil genap," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Rabu (8/8).
Angka itu dianggap menjadi bukti bahwa kebijakan ganjil genap cukup efektif menjadi solusi mengurangi kemacetan "Dan tentunya akan berdampak pula pada pengurangan polusi udara," tegas dia.
Sistem ganjil genap berlaku pada Senin-Jumat di jam-jam tertentu, yakni pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00. Aturan ini tidak berlaku di hari libur nasional. Penerapan resmi akan dilakukan pada 9 September. Sementara uji coba dimulai 12 Agustus hingga 6 September, setelah sosialisasi sejak 7 Agustus lalu.
[Gambas:Video CNN] (ctr/dal)