Denpasar, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto adalah seorang nasionalis sejak dulu dan bukan sosok yang keras.
Hal itu dikatakannya terkait pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan rivalnya di Pilpres 2019, Presiden Joko Widodo.
"Saya yakin sejak masa lalu pak prabowo memang begitu, seorang nasionalis, bukan mengeras. Kita ingat betul kalau ketemu saya rangkul suka banget dia. Walaupun kita tempur habis-habisan di DKI, ya. Selesai. Tidak masalah," kata Djarot di Hotel Grand Inna Beach Bali, Jumat (9/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Djarot berpasangan dengan Basuki T Purnama alias Ahok maju di Pilkada DKI 2012 dan diusung oleh PDIP. Saat itu, keduanya kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung oleh Partai Gerindra.
Dia mengatakan sejumlah pertemuan antar-pihak yang berseberangan pada Pilpres 2019 itu bisa terjadi karena peranan sejumlah pihak. Salah satu pihak yang cukup berperan, kata Djarot, adalah Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal (Purn.) Pol Budi Gunawan.
"Semuanya berperan. Warga bangsa, pak BG terutama ikut berperan. Iya kan mewakili lembaga negara. Diundang juga," kata Djarot.
Diketahui Prabowo sempat bertemu dengan Jokowi dan Megawati secara terpisah sebelum hadir di pembukaan Kongres V PDIP di Bali pada Kamis (8/8) lalu.
Prabowo juga menghadiri Kongres V PDIP di Bali, kemarin. Saat itu, Megawati kerap kali berkelakar soal Prabowo di sela-sela pidatonya.
[Gambas:Video CNN] (sah/arh)