
Ketum Muhammadiyah Kritik Elite Politik Berebut Jatah Jabatan
CNN Indonesia | Minggu, 11/08/2019 19:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengkritik partai politik yang saat ini lebih mementingkan ego untuk memperebutkan jabatan di Indonesia pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019. Padahal seharusnya para elite politik lebih memikirkan kepentingan bangsa Indonesia.
"Yang muncul sekarang itu kan egoisme lebih di para elite. Bisa kita lihat sekarang sekarang. Pasca Pilpres, pasca Pileg, itu para elite bukan berpikir bangsa ini mau dibawa kemana. Tetapi satu sama lain saling menjatah kursi dan kemudian berebut kursi," kata Haedar usai menjadi Khatib Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (11/8).
Padahal di momen Idul Adha ini, semangat solidaritas dengan memposisikan diri senasib dengan orang yang berkekurangan. Sehingga akan muncul rasa kepedulian dan tolong menolong demi kepentingan bersama. Ego politik tentu tidak sesuai dengan semangat tersebut.
"Harus ada jiwa kepedulian terhadap keadaan jangan menikmati dan berebut kekuasaan tanpa hati. Ini penting menjadi pelajaran agar kita ini naik kelas secara peradaban supaya tidak ribut dalam hal-hal yang sifatnya kekuasaan," katanya.
Haedar mengatakan seharusnya elite politik bisa mengamalkan makna kurban demi kepentingan bangsa Indonesia. Bukan kepentingan golongan dan pribadi.
Memang betul bahwa partai politik dan elite politik itu pekerjaan utamanya siapa dapat apa, kapan bagaimana caranya. Tetapi kan kita ini bangsa Indonesia, katanya punya Pancasila, katanya religius, mestinya menyadarkan para elit bahwa bangsa kita ini masalahnya banyak, " ujar Haedar.
Tak hanya elite dan partai politik, Haedar juga mengingatkan seluruh organisasi masyarakat untuk menempatkan kepentingan bangsa negara dan kepentingan umat di atas kepentingan diri dan kelompok sendiri.
Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menggelar salat Idul Adha 1440 H hari ini (11/8). Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjadi Khatib Id.
[Gambas:Video CNN] (jnp/eks)
"Yang muncul sekarang itu kan egoisme lebih di para elite. Bisa kita lihat sekarang sekarang. Pasca Pilpres, pasca Pileg, itu para elite bukan berpikir bangsa ini mau dibawa kemana. Tetapi satu sama lain saling menjatah kursi dan kemudian berebut kursi," kata Haedar usai menjadi Khatib Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (11/8).
Padahal di momen Idul Adha ini, semangat solidaritas dengan memposisikan diri senasib dengan orang yang berkekurangan. Sehingga akan muncul rasa kepedulian dan tolong menolong demi kepentingan bersama. Ego politik tentu tidak sesuai dengan semangat tersebut.
Haedar mengatakan seharusnya elite politik bisa mengamalkan makna kurban demi kepentingan bangsa Indonesia. Bukan kepentingan golongan dan pribadi.
Memang betul bahwa partai politik dan elite politik itu pekerjaan utamanya siapa dapat apa, kapan bagaimana caranya. Tetapi kan kita ini bangsa Indonesia, katanya punya Pancasila, katanya religius, mestinya menyadarkan para elit bahwa bangsa kita ini masalahnya banyak, " ujar Haedar.
Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menggelar salat Idul Adha 1440 H hari ini (11/8). Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjadi Khatib Id.
[Gambas:Video CNN] (jnp/eks)
ARTIKEL TERKAIT

Golkar Mengaku Ogah Minta Jatah Kursi Menteri ke Jokowi
Nasional 3 bulan yang lalu
Isi Sumpah Jabatan Megawati Memimpin PDIP Periode 2019-2024
Nasional 4 bulan yang lalu
PPP Rahasiakan Jatah Menteri yang Diberikan Jokowi
Nasional 4 bulan yang lalu
Puan Sebut Mega Kantongi Lebih dari 10 Nama Calon Menteri
Nasional 4 bulan yang lalu
NasDem Ingatkan Pendukung Jokowi Bukan Hanya PDIP
Nasional 4 bulan yang lalu
PKB Anggap Wajar Jokowi Beri Jatah Menteri Terbanyak ke PDIP
Nasional 4 bulan yang lalu
BACA JUGA

Erick Thohir Bakal Tunjuk Banyak Eks Menteri Jadi Bos BUMN
Ekonomi • 25 November 2019 18:10
Empat 'Sabda' Jokowi untuk Menteri agar Tak Miskin Hasil
Ekonomi • 14 November 2019 19:30
Cerita Jokowi yang Hobi Telepon Menteri Hingga Dini Hari
Ekonomi • 14 November 2019 16:42
Pemerintah Guyur Parpol Rp6 T per Tahun Mulai 2023
Ekonomi • 05 November 2019 06:05
TERPOPULER

Polri: Jokowi Tak Lagi Beri Tenggat Waktu Ungkap Kasus Novel
Nasional • 51 menit yang lalu
Kapolri Lapor ke Jokowi, Penyerang Novel Baswedan Masih Gelap
Nasional 58 menit yang lalu
Laporan Henry Yosodiningrat pada Rocky Gerung Ditolak
Nasional 3 jam yang lalu