Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo membantah kabar anggota polisi tertembak senapan angin di Jayapura saat mengawal aksi protes di Papua.
Dedi mengaku telah menjalin koordinasi ke Polda Papua terkait hal tersebut. Dari informasi yang diterimanya penembakan memang terjadi tetapi tidak terkait dengan pengamanan aksi.
"Tidak ada penembakan, yang di distrik Jayapura saya sudah tanyakan ke Kabid Humas sana," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan penembakan terjadi saat korban sedang pulang dinas sekitar pukul 05.00 WIT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia masih menyelidiki apakah penembakan dilakukan dengan senapan angin atau bukan.
"Yang bersangkutan sedang pulang dinas, masih diselidiki (senjatanya)," ujarnya saat dikonfirmasi.
Kamal pun memastikan tembakan itu tidak berkaitan dengan kegiatan aksi di Jayapura. Pihaknya masih melakukan pengecekan terkait kondisi terakhir Saiin.
"Beda, kita masih cek kondisinya karena belum dapat laporan lengkap dari satker dan Kapolres-kapolres juga dari pagi menangani aksi demo," tuturnya.
Sebelumnya dikabarkan seorang anggota kepolisian dari Polda Papua AKP Saiin terkena tembakan. Penembakan itu disebut berkaitan saat dirinya sedang memantau rencana demo di Jayapura.
Kepala Bidang Dokkes Polda Papua Kombes Agustinus membenarkan bahwa anggota Polri terkena tembakan. Dia mengatakan Saiin terluka di bagian paha kiri.
Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Berdasarkan hasil rontgen, tidak ada selongsong peluru di tubuh korban. Saiin sempat ditangani para medis hingga akhirnya diizinkan pulang.
"Kemungkinan selongsong peluru tembus sehingga tidak ditemukan selongsong peluru di paha AKP Saiin," kata Agustinus dikutip
Antara.
[Gambas:Video CNN] (gst/gil)