Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP
Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan sejumlah kader meminta percepatan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) karena ingin mengevaluasi kepengurusan Ketua Umum Hutomo Mandala Putra alias
Tommy Soeharto dan mengganti logo partai.
"Ada evaluasi kepengurusan di sana. Persoalan siapa nanti ketua umum, apakah Pak Tommy yang akan melanjutkan periode lima tahun ke depan, atau siapa nanti tergantung pada kepada peserta Munas," kata Andi di Jakarta, Rabu (21/8).
Namun, Andi menepis percepatan Munas itu adalah untuk mengganti Tommy Soeharto yang baru menjabat ketua umum setahun lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan mengganti, tapi mengevaluasi. Jadi evaluasi tidak harus mengganti tapi bagaimana dengan program kita," ujarnya
"Misalnya saja partai ini yang tadinya diharapkan masuk ke Senayan, mewakili satu kursi setiap dapilnya ternyata gagal, dan itu kan bagian evaluasi ke depan bagaimana," kata Andi menambahkan.
Dia menyebut sejumlah kader juga mendorong Berkarya mengubah logo dan warna partai agar tidak sama dengan Partai Golkar. Perubahan tersebut, kata Andi, bisa dilakukan dalam forum Munas.
Menurutnya, kesamaan logo dan warna ini yang mungkin membuat Berkarya kurang dikenal.
"Beberapa anggota pengurus meminta bagaimana logo, kemudian warna partai ini agar dirubah, agar tidak sama dengan partai Golkar, sehingga bisa diubah dalam forum Munas," tuturnya.
Andi menargetkan Munas Berkarya bisa dilaksanakan September 2019. Di sisi lain, kata Andi, pelaksanaan Munas dipercepat juga untuk menentukan sikap partai sebelum Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin dilantik pada 20 Oktober.
Mantan Sekretaris Jenderal Berkarya itu menyebut sampai hari ini partainya belum memutuskan apakah akan ikut mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atau tidak. Namun, kata Andi, salah satu kader Berkarya Muchdi PR diketahui telah lebih dahulu mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Kita belum ada kesepakatan. Tapi di internal kita ada yang merapat ke Pak Jokowi sebelumnya, Pak Muchdi PR. Dan aspirasi mendukung pemerintahan Pak Jokowi ada di internal kita, tapi belum diputuskan," ujarnya.
CNNIndonesia.com sudah berusaha mencari konfirmasi terkait hal ini pada Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso. Namun panggilan telepon dan pesan singkat belum direspons.
[Gambas:Video CNN] (fra/arh)