20 Capim KPK Jalani Tes Kesehatan di RSPAD Gatot Subroto

CNN Indonesia
Senin, 26 Agu 2019 09:00 WIB
Tes kesehatan pada peserta seleksi capim KPK menjadi bagian pertimbangan pansel selain wawancara dan uji publik untuk memilih calon komisioner KPK.
Anggota Pansel Capim KPK Hendardi. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyal 20 peserta selesksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Senin (26/8) pagi. Anggota Panitia seleksi (Pansel) capim KPK Hendardi mengatakan, tes kesehatan merupakan salah satu agenda dalam proses seleksi.

"Semacam general check up. Yang mengukur sehat atau tidak sehat tentu RS (Rumah sakit). Jika tidak sehat dalam pengertian yang tidak mungkin ditoleransi, pansel akan mempertimbangkan kelanjutan yang bersangkutan tentunya," ujar Hendardi kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/8).

Hendardi tak menjawab perihal kemungkinan pertimbangan yang dimaksud. Dia hanya menjelaskan tes kesehatan menjadi bagian pertimbangan selain wawancara dan uji publik. Hasil kesehatan ini, kata dia, akan didapat setelah 1-2 hari berikutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wawancara dan UP (uji publik) tetap lanjut mulai besok. Hasil kesehatan kami baru dapat 1-2 hari setelah hari ini," katanya.

Saat ini peserta seleksi capim KPK sudah berada di RSPAD Gatot Subroto untuk menjalani tes kesehatan jasmani dan kejiwaan.

Untuk diketahui, Pansel akan mengelar tahap wawancara dan uji publik pada 27-29 Agustus 2019. Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan melibatkan masyarakat dalam tahap ini.

Kata dia, dua puluh peserta seleksi akan berhadapan dengan panelis dan pansel satu per satu. Setiap peserta memiliki waktu 1 jam 15 menit untuk diwawancara.

"Nanti seleksi ini satu orang sehari, kan sampai sore. Mau berapa hari (jika masyarakat turut serta). Enggak ada (keterlibatan masyarakat), itu yang menentukan kita," pungkas Yenti di Gedung Sekretariat Negara, Jum'at (23/8).

Sementara Hendardi menuturkan, pelibatan masyarakat akan terakomodasi dalam tahapan fit and proper test di Komisi 3 DPR RI. Menurut dia, para anggota dewan sudah cukup mewakili publik dalam tahapan seleksi ini.

"Dan pada hakikatnya uji publik itu nanti akan dilakukan di DPR. Itulah esensi dari uji publik. Karena mereka akan di-fit and proper oleh wakil-wakil rakyat dari berbagai aspirasi. Itu wakil rakyat ya; wakil publik," tukas dia.

Ada pun 20 peserta seleksi yang menjalani tes kesehatan ialah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Wakil Kabareskrim Antam Novambar, Dosen Sespim Polri Bambang Sri Herwanto dan Karyawan BUMN Cahyo RE Wibowo.

Kemudian, Kapolda Sumatera Selatan Firli Bahuri, Auditor BPK I Nyoman Wara, Penasihat Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Jimmy Muhamad Rifai Gani, dan Jaksa Johanis Tanak.

Selanjutnya ada Advokat Lili Pintauli Siregar, Dosen Luthfi Jayadi Kurniawan, Pensiunan Jaksa Jasman Pandjaitan, Hakim Nawawi Pomolango, Dosen Neneng Euis Fatimah dan Dosen Nurul Ghufron.

Lalu PNS Sekretaris Kabinet Roby Arya, PNS Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo, Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani,  Jaksa Sugeng Purnomo, Pegawai KPK Sujarnako dan Jaksa Supardi.
[Gambas:Video CNN] (ryn/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER