Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri tiba di Seoul, Korea Selatan, setelah menempuh perjalanan udara dari Indonesia. Pesawat yang membawa Megawati mendarat di Bandara Gimpo, yang terletak di ujung barat ibukota Korea Selatan itu, Senin (26/8), sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu ditemani menantu, Nancy Hendriati Shrindani, dan cucu Dyah Pitaloka Mirah Rosa, sementara Ketua DPP PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, tiba besok untuk bergabung dengan rombongan.
Megawati terlihat menyapa wartawan dari Jakarta yang sudah lebih dulu tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Halo, apa kabar? Sudah sampai duluan ya?" kata Megawati menyapa para wartawan.
Selain wartawan, Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi bersama istri dan sejumlah stafnya ikut menyambut Megawati.
Keberadaan Megawati di Seoul dalam rangka mengikuti DMZ International Forum on the Peace Economy yang digelar 28-29 Agustus. Di arena itu, Megawati akan menjadi salah satu pembicara utama bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia.
Setelah sambutan Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, Megawati akan menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu.
Forum Internasional DMZ untuk Ekonomi Damai itu diselenggarakan oleh The Korean Institute for International Economy Policy (KIEP) dan National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences (NRC). Tema forum adalah ekonomi damai dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan sekitarnya.
Rencananya, seluruh peserta forum akan dibawa untuk berkunjung ke zona demiliterisasi (DMZ) di antara Korea Selatan dan Korea Utara. Sehingga semua menghargai sepenuhnya pemisahan antara kedua Korea dan kebutuhan mendesak untuk mengamankan perdamaian di Semenanjung.
Berdasarkan keterangan di pamflet milik panitia, tujuan acara itu adalah agar bisa menyaksikan secara langsung sejauh mana perdamaian telah dibangun di Semenanjung Korea dan hubungan antar-Korea telah meningkat. Sekaligus mengomunikasikan Prakarsa Peta Ekonomi Baru untuk Semenanjung Korea.
Tujuan lainnya, untuk mempromosikan pemahaman dan konsensus di antara para tamu internasional terkemuka tentang visi pemerintah Korea tentang Rezim Semenanjung Korea Baru dan ekonomi yang digerakkan oleh perdamaian.
Akan ada lebih dari 100 peserta dari AS, Tiongkok, Jepang, Rusia, negara Asean, Timur Tengah, Afrika, Amerika Tengah, perwakilan organisasi internasional hingga dari pihak Korsel sendiri.