Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak
kepolisian telah memeriksa lebih dari 20 saksi terkait insiden
blackout yang mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami pemadaman listrik pada Minggu (4/8) lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, sebanyak lebih dari 20 saksi tersebut di antaranya berasal dari kalangan masyarakat, pihak internal Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta sejumlah saksi ahli.
"Lebih dari 20 orang saksi dimintai keterangan. [Mereka] campuran dari masyarakat sekitar, ada dari PLN, dan lakukan kajian berbagai macam data dan teknologi," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengatakan, hingga kini pihaknya masih mencari penyebab
blackout. Penyebab
black out dapat menjadi bahan untuk memutuskan ada atau tidaknya tindak pidana dalam insiden tersebut.
Selain itu, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri juga tengah menyelidiki tentang kemungkinan terjadinya
illegal access dalam insiden tersebut.
"Melakukan
assessment terhadap seluruh sistem TI yang digunakan PLN untuk mengoperasikan jaringan, pembangkit listrik, dan
power supply," tambah Dedi.
Sebagaimana diketahui, PLN telah menjelaskan bahwa pemadaman listrik terjadi karena adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Akibatnya, seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa mengalami gangguan. Aliran listrik kemudian padam di wilayah Jabodetabek, termasuk Banten, serta sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.
[Gambas:Video CNN] (gst/asr)