Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) Laode M Syarif mempertanyakan penunjukan pengacara tersangka korupsi Emirsyah Satar, Luhut Pangaribuan, sebagai panelis uji publik calon pimpinan KPK.
Menurut Laode, masih banyak pakar hukum lain di Indonesia yang tidak punya potensi konflik kepentingan dalam urusan antikorupsi.
"Kan ini kita tidak hidup di dalam ruangan hampa. Apakah hanya itu pakar yang bisa diundang? Kan banyak
banget juga pakar yang lain seperti itu," kata Laode di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (27/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laode, yang gagal dalam seleksi capim KPK, mengatakan seharusnya Pansel Capim KPK bisa mencari ahli yang tak sedang terlibat dalam penanganan kasus korupsi.
Meski begitu, Laode menyerahkan keputusan terkait penunjukan panelis kepada pansel.
"Ya saya pikir yang bersangkutan bisa objektif menanyakan ke depan," ucap dia.
Sebelumnya, Pansel KPK menunjuk dua pakar sebagai panelis dalam uji publik capim KPK, yakni Meutia Garni Rahman dan Luhut Pangaribuan.
Posisi Luhut dipertanyakan banyak pihak. Sebab ia merupakan pengacara tersangka suap kasus pengadaan pesawat Airbus SAS dan mesin pesawat Rolls-Royce PLC di PT Garuda PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)