Wiranto: Jokowi Menang 90 Persen, Berarti Rakyat Papua Setuju

CNN Indonesia
Kamis, 29 Agu 2019 21:55 WIB
Menko Polhukam Wiranto menyebut keinginan referendum justru bertolak belakang dengan hasil Pemilu 2019.
Menko Polhukam Wiranto merespons tuntutan referendum Papua. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menyebut tuntutan referendum Papua yang belakangan sempat digaungkan oleh massa aksi demonstrasi di beberapa wilayah sudah tak perlu dilakukan lagi.

Ia menyatakan tuntutan referendum itu justru bertolak belakang dengan hasil pemilihan presiden tahun 2019, ketika pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memenangkan Pilpres di wilayah tersebut.

"Kan kita tahu bahwa Presiden Jokowi waktu pemilu yang lalu itu hasil pemilihan umum di sana kan 90% lebih memilih Pak Jokowi. Artinya apa? [Papua] setuju dengan pemerintahan Pak Jokowi untuk terus 5 tahun ke depan," kata Wiranto di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (29/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sendiri mendapat suara 3.021.713 di Provinsi Papua. Sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 311.352 suara. Lebih lanjut, Wiranto menegaskan bahwa upaya Papua untuk melakukan referendum sudah tidak tepat. Dia menjelaskan, wilayah Papua dan Papua Barat sendiri sudah resmi menjadi milik NKRI sesuai dengan perjanjian New York Agreement pada tahun 1962 silam.
"New York agreement yang pernah dilaksanakan di tahun 60-an itu sudah mengisyaratkan bahwa Irian Barat waktu itu sekarang papua dan papua barat, sudah sah menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga NKRI sudah final, NKRI harga mati termasuk Papua dan Papua Barat," kata dia.

Mantan Panglima ABRI itu lantas menjelaskan bahwa proses referendum lazim dilakukan oleh suatu negara yang masih mengalami proses penjajahan oleh negara lainnya. Berbeda halnya dengan Papua yang menurutnya sudah menjadi bagian dari NKRI sejak lama.

"Yang pada saat diminta pilihan itu merdeka atau bergabung dengan negara penjajah. Itu baru referendum," kata dia. Melihat hal itu, Wiranto meminta agar masyarakat Papua bisa sadar agar tak mudah di adu domba dan diprovokasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa asal Papua menggelar aksi di depan Mabes TNI AD Jakarta, Rabu (28/8). Pendemo menuntut pemerintah Indonesia memberikan izin bagi Papua melakukan referendum.

Koordinator aksi, Ambrosius menuturkan referendum merupakan jalan keluar agar diskriminasi dan rasialisme terhadap masyarakat Papua tidak terulang kembali.
[Gambas:Video CNN] (rzr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER