Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah Sersan Dua (Serda) Rikson Edi Chandra,
anggota TNI yang tewas dengan luka panah saat rusuh di Deiyai,
Papua, tiba di kampung halamannya di Palembang, Kamis (29/8) malam. Jenazah diterima Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial di Bandara Sutan Mahmud Baddarudin.
Rikson merupakan prajurit TNI dari kesatuan Batalyon Kavaleri (Yonkav) 5 / Dwi Pangga Ceta Karang Endah. Jenazah almarhum dievakuasi menggunakan Pesawat Garuda.
"Kita merasa kehilangan karena almarhum merupakan prajurit kusuma bangsa TNI AD. Almarhum melaksanakan tugas pengamanan mempunyai jasa yang besar, beliau gugur sebagai kusuma bangsa", kata Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan di Palembang, Kamis (29/8) malam dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kodam II/Sriwijaya, kata dia, akan memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada almarhum dengan mengajukan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
Usai upacara penghormatan, jenazah Serda Rikson langsung dibawa menuju rumah duka di Karang Endah untuk disemayamkan.
Rencananya jenazah akan dimakamkan keesokan harinya, Jumat (30/8) dengan cara militer di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Prabumulih.
Serda Rikson bertugas di Kantor Bupati Deiyai, Papua, dalam rangka pengamanan unjuk rasa di Jayapura, merespons dugaan rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Aksi demo akhirnya berlangsung anakis dan menyebabkan 5 anggota aparat keamanan gabungan TNI-Polri terluka akibat terkena panah dan salah satunya Serda Rikson yang gugur di tempat kejadian.
Almarhum bertugas di Yonzipur 5/DPC, dengan jabatan sebagai Komandan Ranpur AVLB Tonhar Kima Yonkav 5/DPC. Lahir di Jambi, pada tanggal 25 Mei 1981. Almarhum meninggalkan Istri bernama Endang Susilawati dan dua orang anak bernama Richard D, umur 13 tahun dan Shakira (9).
[Gambas:Video CNN] (ain)