Pendukung dan Pengkritik Pansel Aksi Bersamaan di Depan KPK

CNN Indonesia
Jumat, 30 Agu 2019 16:40 WIB
Massa pengkritik dan pendukung Pansel KPK berbarengan menggelar aksi di depan Gedung KPK. Sejauh ini aksi dari kedua kubu masih berlangsung damai.
Aksi mendukung Pansel KPK digelar di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (30/8). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan orang mulai memadati Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siang ini, (30/8) sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka terdiri dari unsur Koalisi Kawal Capim KPK dan pegawai KPK yang menggelar aksi menuntut Presiden Jokowi mencoret Capim KPK periode 2019-2023 bermasalah.

Acara dimulai dengan pertunjukan musik. Secara bersama-sama, ratusan orang menyanyikan lagu karya musisi Iwan Fals berjudul Bento, hingga Bongkar diiringi band di atas panggung.

Alunan musik itu diiringi oleh seruan peserta. "Save KPK! Save KPK," seru peserta acara. Mereka juga tampak membawa sejumlah poster.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga teriakan kita ini didengar oleh presiden," kata Penasihat KPK Tsani Annafari di lokasi acara.

Tsani, sebagai salah satu perwakilan aksi mendesak Presiden untuk tidak meloloskan capim yang terbukti tidak berkualitas dan berintegritas.

"Presiden harus betul-betul memilih calon pimpinan yang berintegritas untuk diajukan ke DPR," ucap Tsani.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan mengawal proses seleksi capim KPK.

"Sebagai penutup, ayo teriakkan, koruptor? Hajar! Koruptor? Hajar!" seru Tsani.

"Hajar!" seru peserta aksi.

Massa Pro Pansel KPK

Sekitar 50 menit setelah acara dimulai rombongan massa aksi yang juga berjumlah ratusan turut mendatangi Gedung KPK. Mereka berkumpul di halaman depan komisi antirasuah.

Setidaknya ada sekitar tiga mobil komando. Masing-masing mobil komando membawa sekitar 100 orang.

Mereka mengaku berasal dari kalangan mahasiswa, aktivis, dan rakyat Indonesia. Pantauan CNNIndonesia.com, massa aksi yang menyerukan stop intervensi terhadap pansel ini terdiri dari anak muda usia 15-20an hingga ibu-ibu paruh baya.
Massa pendukung dan pengkritik Pansel Capim KPK menggelar aksi berbarengan di depan Gedung KPK, Jumat (30/8). (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Mereka membawa panji-panji yang intinya meminta Lembaga Swadaya Masyarakat tidak mengintervensi Pansel dalam menyeleksi Capim KPK periode 2019-2023. Tuntutan itu juga dialamatkan kepada Wadah Pegawai KPK yang dipimpin Yudi Purnomo Harahap.

"Awas kepentingan terselubung WP (wadah pegawai) KPK," kata koordinator lapangan yang berdiri di atas mobil komando.

Hingga saat ini aksi dari dua kelompok massa itu masih berlangsung. Di pelataran Gedung Merah Putih KPK terdapat massa aksi yang menuntut Jokowi agar mencoret nama Capim KPK yang bermasalah. Di sisi luar Gedung KPK ada massa aksi yang meminta agar Pansel tidak diintervensi.

Seleksi capim KPK periode 2019-2023 menuai protes sejak masa pendaftaran. Gelombang protes semakin terdengar usai Panitia Seleksi Capim KPK meloloskan 20 calon di tahap profile assessment.

Di antara 20 nama itu, terdapat calon yang tidak patuh membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara hingga beberapa nama yang punya catatan kelam masa lalu.

Calon-calon yang lolos itu berasal dari latar belakang beragam. Mereka adalah anggota Polri (Antam Novambar, Bambang Sri Herwanto, Firli Bahuri, Sri Handayani), komisioner dan pegawai KPK (Alexander Marwata, Sujanarko), advokat (Lili Pintauli Siregar), jaksa dan pensiun jaksa (Johanis Tanak, Sugeng Purnomo, Supardi, Jasman Panjaitan), hakim (Nawawi Pomolango)

Selain itu dari karyawan BUMN (Cahyo R. E. Wibowo), penasehat menteri (Jimmy Muhamad Rifai Gani), auditor (I Nyoman Wara), Pegawai Negeri Sipil (Roby Arya, Sigit Danang Joyo), dosen (Luthfi Jayadi Kurniawan, Neneng Euis Fatimah, Nurul Ghufron).

[Gambas:Video CNN] (sah/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER