Aher Sebut Kertajati Cocok Jadi Ibu Kota Baru Jawa Barat

Antara | CNN Indonesia
Jumat, 30 Agu 2019 17:47 WIB
Mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mendukung lokasi ibu kota baru di Kertajati, ketimbang Tegalluar-Walini yang hanya melebarkan wilayah Bandung.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menilai daerah Kertajati di Majalengka menjadi wilayah yang cocok dijadikan lokasi ibu kota baru Provinsi Jawa Barat. Gubernur dua periode, 2008-2018 itu menilai Kertajati lebih cocok dibandingkan dua alternatif lainnya: Tegalluar dan Walini.

"Dibandingkan Tegalluar itu berarti melebarkan Kota Bandung, ya mendingan membentuk kawasan baru di Kertajati ya. (Kalau disuruh memilih) ya memilih Kertajati," kata Aher di Bandung, seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/8).

Aher mengklaim ketika masih menjabat sebagai gubernur Jabar, pihaknya telah melakukan pembahasan mengenai rencana pemindahan ibu kota.
Saat itu, Aher mengaku cenderung memilih daerah Walini yang berada di Km 105 dan 106 Tol Purbaleunyi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi sekarang kan Walini jadi bagian pengembangan Kereta Cepat Bandung Jakarta. Kawasan itu ada di tengah-tengah antara Bandung-Jakarta dan di situ pendekatan pariwisata sehingga kunjungan domestik dan luar negeri akan dahsyat," kata dia.
Sementara untuk Kawasan Tegalluar, kata Aher, wilayah tersebut dipastikan akan menjadi bagian pengembangan Bandung Raya.

"Sempat dibahas waktu itu, saya pemikiran begitu. Bandung sudah padat maka harus ada sebuah ikhtiar yang tidak mengurangi kehebatan Kota Bandung tapi justru menambahkan dengan melahirkan kawasan baru," kata Aher.

Aher menyebut saat itu bahkan telah mengumpulkan sejumlah pihak untuk merancang sebuah kota atau kawasan baru di Kawasan Walini, yang saat ini menjadi wilayah persinggahan atau Transit Oriented Development/TOD Walini.

Usulan pemindahan ibu kota provinsi Jabar di tingkat provinsi, kata Aher, sudah sangat matang tetapi mentok dengan berbagai peraturan dan kepentingan yang ada di pihak pusat dan swasta.
"Ketika kita merancang kepentingan itu sudah bagus tapi tempatnya milik PTPN, PTPN perlu izin dari kementerian. Pembangunannya melibatkan berbagai pihak, termasuk APBN, komunikasi di situ tidak lancar, khususnya dengan PTPN waktu itu enggak ketemu dengan PTPN. Beda kepentingan dan kita enggak punya lahan, jadi sulit," kata dia.

Aher menyatakan tidak mempermasalahkan rencana pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dari Kota Bandung ke daerah lainnya.

"Kalau kemudian pada pemikiran harus ada kawasan baru untuk memecah kepadatan penduduk dan pemerataan ruang lingkup ekonomi itu disertai dengan pemindahan ibu kota Jabar, saya kira itu enggak ada masalah," kata Aher.

Sedang dikaji

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku Jawa Baratsedang mengkaji rencana pemindahan ibu kota provinsi dari Kota Bandung ke tempat lain. Rencana itu sudah masuk dalam Perda Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Jabar Tahun 2009-2029.

"Jadi di dalam Segi Tiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) sudah masukkan, penataan jalur transportasi sudah masuk," katanya.

Menurut dia, di dalam revisi tersebut termasuk persetujuan wacana perpindahan pusat pemerintahan yang akan dikaji lebih lanjut oleh Pemprov Jabar dalam waktu tak terlalu lama.

"(Lokasi pemindahan ibu kota Provinsi Jabar) Itu ada di Tegalluar, Walini atau Segi Tiga Rebana juga, karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER