Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga saat ini, pemerintah belum menyampaikan laporan korban masyarakat sipil dalam sejumlah 
demonstrasi yang berakhir rusuh di beberapa wilayah 
Papua dan Papua Barat. Terakhir, kerusuhan pecah di 
Jayapura, Papua, Kamis (29/8).
"Malam ini kita enggak bicara soal yang korban [atau] yang rusak. Itu nanti pada penjelasan yang lain," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8).
Wiranto mengatakan bahwa laporan masih terus berjalan. Laporan yang masuk umumnya diterimanya pada malam hari untuk kemudian diumumkan pada keesokan harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Saat dikonfirmasi terkait kabar korban tewas yang mencuat sejak Rabu (28/8) lalu, Wiranto menolak menjawab. Menurutnya, keputusan menyampaikan informasi ke publik sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah.
"Ya, terserah kita lah mau umumkan atau tidak. Kalau diumumkan, perlu diumumkan. Kalau tidak, ya, tidak," ujar mantan Panglima ABRI itu.
    
Wiranto juga menolak memberikan penjelasan soal ada atau tidaknya laporan korban selama gejolak huru hara di Bumi Cendrawasih.
"Udah lah, jilid pertama sekarang. Jilid dua, besok," katanya.
Wiranto meminta publik agar tak membuat kesimpulan dengan sembrono atas belum adanya laporan korban yang dirilis secara resmi oleh pemerintah.
"Jangan 
gitu, membuat skenario sendiri," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/asr)