Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (
Polri) membantah kabar yang menyebut delapan warga sipil tewas saat kerusuhan di depan Kantor Bupati
Deiyai,
Papua, pada Rabu lalu (28/8). Dia menegaskan kabar itu tidak benar.
"Sudah saya konfirmasi langsung ke Polda Papua bahwa informasi tersebut tidak benar," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/9).
Dedi menyatakan informasi yang terkonfirmasi terkait korban tewas saat kerusuhan itu yakni, dua warga sipil dan satu anggota TNI. Sementara, tiga anggota Polri dan dua anggota TNI mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu masih kita
update semuanya. Sementara belum terklarifikasi ya (soal delapan warga sipil tewas), yang terkonfirmasi itu (dua warga sipil tewas)," ujarnya.
Dedi lantas mempertanyakan sumber informasi yang menyebut delapan warga sipil tewas dalam kerusuhan di Kabupaten Deiyai, Papua. Menurutnya, anggota Polri sudah bekerja maksimal dalam mengamankan situasi di Papua dan Papua Barat.
"Sumbernya dari mana. Pihak gereja apa punya data yang lebih konkret. Anggota di sana sudah bekerja secara maksimal," tuturnya.
Lebih lanjut, Dedi menyatakan keberadaan anggota TNI dan Polri saat ini di Papua dan Papua Barat untuk menciptakan kondisi aman serta damai. Menurutnya, anggota TNI dan Polri juga bekerja sama dengan para tokoh adat, agama, masyarakat, dan para pemuda.
"Yang jelas dan yang terpenting bagaimana kita menjaga situasi Papua tetap kondusif, seluruh aktivitas masyarakat bisa berjalan normal seperti biasa," ujarnya.
Sebelumnya, aksi protes terjadi di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat pada pertengahan hingga akhir Agustus lalu. Salah satunya di depan Kantor Bupati, Deiyai, Papua pada 28 Agustus yang berujung ricuh.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Tony Harsono mengatakan ada lima warga sipil yang tewas di Deiyai, Papua pada Rabu (28/8).
Menurut dia, sempat terjadi kontak tembak setelah senpi milik TNI dikuasai pedemo. Tony menduga kemungkinan ada warga yang terkena tembakan.
"Memang ada lima warga sipil yang meninggal pascademo di Deiyai, Rabu (28/8), yang berakhir rusuh dan diduga terjadi setelah pendemo merampas 10 pucuk senpi hingga menewaskan satu anggota TNI AD," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Tony Harsono, di Jayapura, Sabtu (31/8) dikutip dari Antara.
[Gambas:Video CNN] (fra/bmw)