Palembang, CNN Indonesia -- Sejumlah wilayah di Sumatra Selatan (
Sumsel) dirundung kabut asap tebal tak berkesudahan. Kondisi ini terjadi usai 13 hari Sumsel tak diguyur hujan. Sejumlah titik masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (
karhutla).
Berdasarkan informasi konsentrasi partikulat PM10, kualitas udara di Palembang sudah memasuki kategori tidak sehat. Pada Selasa (10/9) pagi, rentang konsentrasi partikulat PM10 berada pada 180-187 mikrogram per meter kubik. Diketahui, rentang 150-250 mikrogram per kubik sudah masuk kategori tidak sehat dengan indikator warna coklat.
Kepala Seksi Observasi Stasiun Meteorologi SMB II BMKG Palembang, Bambang Beny Setiaji mengatakan hujan terakhir turun di wilayah Sumatra Selatan pada 28 Agustus. Pihaknya memperkirakan masih belum ada potensi hujan di wilayah Sumsel hingga 7 hari ke depan atau hingga 16 September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jarak pandang juga terdampak, untuk hari ini visibility berkisar seribu hingga 8 ribu meter dengan jarak terendah pada pukul 06.00," ujar dia.
Bambang menjelaskan, berdasarkan pantauan 24 jam terakhir kondisi cuaca di Sumsel didominasi kriteria asap dengan kelembapan antara 45-95 persen. Temperatur tinggi yang berkisar 23-35 derajat celcius serta angin dengan kecepatan 9-37 kilometer/jam dari tenggara, membuat titik api yang terjadi di bagian tenggara Palembang akan membawa kabut asap.
Beberapa titik panas kabut asap di Palembang terjadi di 6 kecamatan di Ogan Komering Ilir yakni Air Sugihan, Pampangan, Tulung Selapan, Pedamaran, Cengal, dan Pematang Panggang. Serta titik api dari Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.
"Indikasi dari asap ini selain mengurangi jarak pandang yakni bau asap yang khas, perih di mata, sesak pada pernafasan dan matahari akan terlihat berwarna oranye kemerahan pada sore. Untuk yang beraktivitas di luar ruangan pasti akan merasakan gejala seperti ini," kata dia.
Sementara itu berdasarkan laporan Dinas Kehutanan Sumsel, terdapat 211 titik api yang terpantau sejak Senin (9/9) malam hingga Selasa (10/9) bagi berdasarkan citra satelit Lapan. Titik api terbanyak yakni 61 titik api di Kabupaten Musi Banyuasin, 54 titik api di Ogan Komering Ilir, 54 titik api di Banyuasin, dan 10 titik di Ogan Ilir.
[Gambas:Video CNN] (ain/idz/ain)