Puskesmas Angkat Suara soal Jenazah Bayi Dibawa Jalan Kaki

CNN Indonesia
Rabu, 18 Sep 2019 21:02 WIB
Puskesmas menyatakan sudah menghubungi Dinas Pemakaman untuk meminta bantuan ambulans namun keluarga bayi buru-buru ingin membawa jenazah pulang.
Dian Islamiati menggendong jenazah cucunya sambil berjalan kaki di daerah Cilincing, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara angkat suara soal jenazah bayi baru lahir yang dibawa berjalan kaki oleh keluarga yang videonya beredar di media sosial.

Puskesmas bukan tidak menyediakan mobil jenazah, namun karena keluarga yang memang buru-buru ingin segera membawa pulang jenazah bayi yang baru lahir tersebut.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, dr Edison Syahputra mengatakan pihak puskesmas telah menghubungi Dinas Pemakaman DKI Jakarta untuk mendatangkan mobil jenazah ke puskesmas saat mengetahui bayi tersebut meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga kemudian diminta menunggu sampai mobil jenazah tiba.

"Sudah dibilang, 'Tunggu bu biar dipanggilkan ambulans (mobil jenazah)', hanya si ibu ini dia ingin buru-buru nih. Jadi langsung jalan saja," kata Edison kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/9).

Lebih lanjut ia mengatakan, saat keluarga membawa jenazah bayi, petugas keamanan puskesmas pun tidak tahu karena jenazah bayi sangat kecil.

Edison mengatakan wanita yang membawa pulang bayi tersebut adalah sang nenek. Sedangkan ibunya berinisial IAS kini masih dirawat di puskesmas.

"Sekuriti tidak tahu bawa karena bayi itu hanya setengah kilo. Kalo enggak, kita tahan sudah tahan," jelasnya.

Sesuai SOP

Sementara Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dalam keterangan tertulis menyatakan, bayi tersebut meninggal kemarin pukul 13.30 WIB saat baru dilahirkan.

Setelah dua jam jenazah diobservasi, petugas menayangakan kepada sang nenek sebagai perwakilan pihak keluarga saat itu terkait pemulangan jenazah.

"Menurut informasi, jenazah akan dibawa oleh pihak keluarga (kakak pasien) yang sudah menunggu, dan rencana jenazah bayi akan dikuburkan malam ini juga agar nenek dapat menjaga Ny I (ibu bayi) yang sedang dirawat di Puskesmas," demikian keterangan tertulis Sudin Kesehatan Jakarta Utara

Setelah berkas administrasi diselesaikan dan diserahkan kepada nenek bayi, selanjutnya jenazah bayi dibawa pulang oleh neneknya.

"Berdasarkan informasi petugas, untuk kasus diatas sudah sesuai dengan SOP dimana apabila ada kasus kematian di Puskesmas, dilakukan tata laksana sesuai SOP PuskesmasNo.034/PKC/UKP/UGD tentang Pemulangan Pasien Meninggal".

Sebelumnya nenek sang bayi, Dian Islamiati mengakui memilih membawa pulang jenazah cucunya yang diberi nama Andi Saputra dengan sepeda motor karena saat itu di puskesmas belum ada ambulans.

"Kalau di puskesmas sih sebenarnya saya dikasih tahu belum ada mobil ambulans," kata Dian.

Dian pulang menggendong jenazah cucunya dengan dibonceng motor keponakannya yang bernama Hamim Saputra. Di perjalanan, menurut Dian, kondisi lalu lintas terbilang padat.

Kemudian, tiba-tiba motor yang dikendarai Hamim mogok. Alhasil, Dian pun terpaksa berjalan kaki sambil menggedong jenazah cucunya.

"Akhirnya dengan terpaksa saya jalan kaki kurang lebih 100 meter itu," ujarnya.

Di dekat lokasi, kata Dian, ada pos polisi. Kemudian, anggota polisi yang tengah bertugas di lokasi itu membantunya.

Ia diantar hingga ke kediamannya di Rorotan yang jaraknya sekitar 2 kilometer.

"Karena saat saya lagi jalan kaki pun pak polisi sudah melihat saya dan dengan sigap menolong saya," tuturnya.

Dian mengungkapkan dirinya terpaksa membawa jenazah cucunya menggunakan sepeda motor lantaran tidak ada mobil ambulans di Puskesmas Rorotan.

Lebih lanjut, Dian pun menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah membantunya untuk membawa jenazah cucunya sampai ke rumah. (ani/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER