Polisi Minta Maaf Aparat Masuk Masjid Tanpa Buka Sepatu

CNN Indonesia
Rabu, 25 Sep 2019 18:59 WIB
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Mas Guntur Laupe memastikan pemberian sanksi kepada para personelnya yang menindak demonstran melebihi batas.
Polisi mengamankan mahasiswa peserta aksi tolak RKUHP di Makassar, 24 September 2019. (CNNIndonesia/Sari)CNN Indonesia/Salviah Ika Padmasari
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Polisi Mas Guntur Laupe menyebutkan ada banyak polisi yang saat ini diperiksa karena telah melakukan tindakan represif dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan pengawalan kegiatan unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung, Selasa (24/9).

Pemeriksaan juga dilakukan kepada sejumlah polisi yang masuk masjid tanpa buka alas kaki atau bersepatu dan yang menganiaya awak media.

Dia tidak menyebutkan angka pastinya berapa orang personel yang kini dalam proses pemeriksaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal angka pastinya saya belum tahu karena belum sempat bertemu Kabid Propam," kata Mas Guntur Laupe saat ditemui usai menjenguk pengunjuk rasa korban penganiayaan polisi, di RS Awal Bross, Rabu, (25/9).
Guntur memastikan tak ada anggotanya dibekali senjata tajam dalam mengawal jalannya unjuk rasa. Menurutnya, polisi hanya bermodal gas air mata dan water canon.

"Yang intinya hindari terjadinya bentrokan dari siapapun juga apalagi penggunaan senjata api dan memang instruksi awal, tidak ada anggota kita yang bawa peluru tajam," kata dia.

Sanksi yang akan dijatuhkan ke anggota yang bertindak menyalahi protap, kata Guntur, nanti sesuai kesalahannya.

"Saya minta maaf, ini kejadian yang tidak kita kehendaki. Kita ambil hikmahnya, dari kepolisian sehingga itu jadi evaluasi ke depan agar tidak terulang anggota kita yang emosional lakukan kegiatan pengamanan apalagi represif," ujar dia.
[Gambas:Video CNN] (ain/svh/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER