Pasangan Selingkuh Tersangka Pembunuhan Berencana Ditangkap

CNN Indonesia
Kamis, 03 Okt 2019 01:30 WIB
YL bersama selingkuhannya ditangkap polisi setelah rencana pembunuhan terhadap suaminya di Kelapa Gading, Jakarta, gagal terlaksana.
Ilustrasi. (Istockphoto/ Coldsnowstorm)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap dua tersangka berinisial YL dan BHS terkait kasus pembunuhan berencana menggunakan racun sianida di kawasan Kelapa Gading, Jakarta. Rencana pembunuhan itu gagal terlaksana karena korban berhasil meloloskan diri.

Dari keterangan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, BHS merupakan selingkuhan dari YL. Dan korban dalam kasus pembunuhan ini diketahui merupakan suami YL, yang berinisial VT.

Budhi mengatakan kasus pembunuhan berencana ini bermula dari rasa cemburu YL atas suaminya, VT yang diduga berselingkuh dengan wanita lain. YL sakit hati, lalu menjalin hubungan dengan pria lain yakni BHS yang bekerja sebagai sopir korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan YL dan BHS semakin dekat, hingga akhirnya keduanya merencanakan untuk membunuh korban VT.

"Kemudian dari hubungan ini, karena perbuatannya sudah terbuka di antara keduanya, motif lain ingin menguasai harta dari keluarga tersebut, sehingga antara saudari YL dan BHS kemudian merencanakan untuk melakukan pembunuhan," tutur Budhi saat dikonfirmasi, Rabu (2/10).

Dalam perencanaan pembunuhan itu, YL dan BHS berniat untuk menggunakan racun sianida yang sudah dibeli.

Berdasarkan pengakuan BHS, sianida dibeli di Singapura. Namun, setelah didalami ternyata sianida dibeli secara online di Indonesia.

Budhi menyebut BHS mengaku membeli sianida di Singapura agar mendapat uang lebih dari YL.  Saat mengutarakan pembelian sianida itu BHS mendapat uang dari YL sebesar S$3.000.

"Itu hanya pengakuan saudara BHS kepada YL agar diberikan uang yang lebih untuk membeli barang tersebut," ujar Budhi.

Setelah sianida diperoleh, racun itu ditumbuk hingga menjadi bubuk lalu dimasukkan ke dalam botol air minum. Selain itu, tersangka juga memasukkan obat masuk angin ke dalam botol tersebut, untuk menyamarkan rasa sianida.

Namun, nyali YL ciut untuk melakukan aksi pembunuhan itu. Kedua tersangka akhirnya merencanakan aksi pembunuhan lain, yakni dengan menyewa pembunuh bayaran.

Tersangka BHS, kata Budhi, mempunyai kenalan berinisial BK dan HER yang dijadikan sebagai pembunuh bayaran.

BHS dan YL kemudian membuat skenario pembunuhan. Lantaran BHS merupakan sopir korban, ia merencanakan aksi pembunuhan itu di dalam mobil.

Aksi pembunuhan itu akhirnya dilakukan pada 13 September. Saat itu, tersangka BHS dan korban berada dalam satu mobil di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Saat tiba di North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, BHS meminta izin keluar dari mobil dengan alasan mual. Setelahnya, tersangka HER yang telah menunggu di lokasi langsung menghampiri VT.

Tersangka HER langsung beraksi dengan menancapkan pisau ke leher korban.

HER juga berencana menusuk bagian perut korban. Namun, korban langsung berusaha melepaskan diri dan kabur sebelum tersangka HER berhasil menusuk bagian perut.

Dengan menggunakan mobil, korban VT langsung melarikan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya, VT membuat laporan polisi ke Polsek Kelapa Gading.

"Korban yang mengendarai kendaraannya langsung tancap gas, korban langsung mengarah ke rumah sakit, mendapatkan perawatan, lalu laporan," ucap Budhi.

[Gambas:Video CNN]

Polisi berhasil meringkus BHS di Bali dan tersangka VT di Kelapa Gading pada 16 September. Sedangkan dua pembunuh bayaran berinisial HER serta BK masih buron.

Tersangka BHS dan YL atas perbuatannya dijerat Pasal 340 KUHP juncto pasal 53 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup. (dis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER