Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyebut sekitar 800-an perantau
Minang di
Wamena, Jayawijaya dan Jayapura, Papua menunggu jemputan kapal untuk pulang kampung ke Padang, Sumatera Barat. Menurutnya, Pemprov Sumber akan membantu pemulangan mereka secara bertahap.
"Informasi sementara saat ini, mereka sekitar 600 orang sudah di Jayapura dan 200 orang masih di Wamena. Secara bertahap kita akan pulangkan sesuai keinginan mereka," kata Nasrul Abit di Padang, Rabu (2/10) seperti dilansir dari
Antara.
Menurutnya proses pemulangan akan dibantu oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Papua bersama TNI, menggunakan kapal PT Pelni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekal untuk mereka selama di perjalanan hingga sampai di Padang akan dibantu. Dananya menggunakan anggaran yang digalang masyarakat.
Nasrul menuturkan perantau yang pulang dengan kapal ini diupayakan langsung sampai di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Jika tidak memungkinkan, bisa sampai di Tanjung Priok, Jakarta lalu dilanjutkan dengan moda transportasi lain ke Sumbar.
"Sekarang dana sudah terkumpul cukup banyak. Kalau memungkinkan nanti, setelah turun di Tanjung Priok, ke Padang menggunakan pesawat," ujarnya.
Persoalan untuk mengangkut para pengungsi adalah kelengkapan administrasi. Para pengungsi tidak memilikinya. Hal itu perlu dikomunikasikan dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai. Alternatif jika persoalan administrasi tak bisa diselesaikan, para perantau akan dipulangkan menggunakan bus.
Sebelumnya, Menteri koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto mengimbau warga pendatang tidak meninggalkan Wamena.
Imbauan itu diucapkan berdasarkan permintaan pemerintah daerah. Alasannya, warga pendatang berperan sebagai penggerak ekonomi di daerah tersebut.
"Masyarakat pendatang adalah pelaku ekonomi di daerah, mereka lah yang menggerakkan roda ekonomi di daerah di Papua-Papua Barat, termasuk di Wamena," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (30/9).
"Jadi bisa dibayangkan kalau mereka berbondong-bondong keluar dari Wamena, lalu siapa yang menggerakkan roda perekonomian di daerah itu," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Wiranto menuturkan kondisi di Papua dan Papua Barat secara umum kondusif. Namun, ia tidak mengelak ada sejumlah persoalan yang perlu diselesaikan, salah satunya terkait pengungsi dari Wamena.
Menurutnya, banyak warga pendatang meminta dipindahkan ke luar Wamena karena merasa tidak aman. Saat ini, Wiranto menyebut aparat dan Pemda dibantu tokoh masyarakat tengah berusaha meyakinkan keamanan warga pendatang agar tetap berada di Wamena.
Presiden Jokowi juga telah meminta masyarakat tak meninggalkan Wamena. Dia berkata TNI dan Polri telah mengendalikan situasi keamanan di sana.
"Tapi terus kita imbau agar masyarakat tidak keluar dari Wamena karena aparat keamanan sudah bisa mengamankan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
(wis)