Jakarta, CNN Indonesia -- Ibu dari Faisal Amir,
mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia yang mengalami luka berat saat demonstrasi mahasiswa di depan Gedung
DPR, Asma Ratu Agung melaporkan dugaan penganiayaan berat yang menimpa anaknya ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/10).
"Alhamdulillah pengacara itu langsung memberikan surat kepada Kapolri, sehingga hasil diskusi tadi pertimbangannya saya enggak usah lagi buat laporan dari bawah justru kata pihak kepolisian ini memotong birokrasi. Jadi suratnya kepada Kabareskrim, habis itu langsung turun langsung dibentuk tim," ujarnya di Bareskrim Mabes Polri.
Dalam menyampaikan pelaporan tersebut, Asma Ratu didampingi pengacara dari Tim Advokasi Mahasiswa Korban Kekerasan. Saat melapor itu, mereka pun menyerahkan surat yang ditujukan kepada Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Idham Azis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asma Ratu mengatakan saat membuat laporan, kepolisian juga sempat menghubungi RS Pelni untuk mengecek kebenaran apakah terdapat korban dari kerusuhan aksi unjuk rasa tersebut atau tidak.
Ketika sudah mendapatkan data dari RS Pelni, polisi pun menerima aduan Ratu.
"Yang penting kita sudah buat surat pengaduan, mereka bagian penerimaan laporan, mereka terima tadi sudah dicek kebenarannya, apakah benar ada korban ke Direktur RS Pelni tadi langsung telepon, kata direktur benar ada. Jadi saran dari bagian penerimaan, Pak Agus, tadi sarannya ya sudah lebih bagus ini bisa lebih efektif jadi langsung disposisinya bisa bentuk tim khusus," tuturnya.
Ratu berharap kepolisian bisa mengungkap kasus yang menimpa anaknya tersebut.
[Gambas:Video CNN]Faisal menjadi korban kekerasan saat aksi tolak RKUHP dan RUU kontroversial lain di depan Gedung DPR sepekan lalu. Ia mengalami luka berat di kepala dan bahu patah sehingga harus dioperasi.
(gst/kid)