Jakarta, CNN Indonesia --
Balai Diklat Industri Jakarta Kementerian Perindustrian mengadakan 'Diklat 3 in 1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi Angkatan 25-27 Tahun 2019'. Dengan adanya kegiatan ini pusdiklat industri siap membantu kalangan industri nasional dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang kompeten dan siap pakai.
Pelatihan ini diselenggarakan dari tanggal 16 September hingga 5 Oktober 2019 dan diikuti oleh
290 orang peserta yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Kab. Bandung, Kab. Majalengka, Kab. Bandung Barat, Kab. Garut, Kab. Subang, Kab. Tasikmalaya, Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Kuningan, Kab. Sumedang, Kota Karawang dan Kab. Semarang.
"Melalui
program diklat
3 in 1
yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja, mudah-mudahan sedikit banyak bisa membantu industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan ahli di bidangnya. Para peserta diklat ini disebut kompeten karena mereka mengikuti uji kompetensi dan dinyatakan lulus yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi itu sendiri," ucap Kepala Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian Jakarta,HendroKuswanto, dalam keterangannya, Sabtu, (5/10).
 Dalam acara Diklat operator industri garmen BDI Jakarta/Foto: (Doc. Kemenperin) |
Selama kegiatan pelatihan telah para peserta dievaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan diklat, dengan menyebarkan kuesioner terhadap peserta pelatihan. Penilaian dalam diklat ini mencakup delapan aspek antara lain, efektivitas penyelenggaraan, kesiapan dan ketersediaan diklat, kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana, kebersihan kelas, kamar, kantin, toilet, ketersediaan dan kelengkapan bahan diklat.
Lalu, ketersediaan fasilitas olahraga, kesehatan, ibadah, pelayanan terhadap peserta dan pengajar, dan administrasi diklat. Dari hasil rekapitulasi penilaian peserta angkatan 25-27
terhadap kinerja penyelenggara diperoleh nilai rata-rata 92,07 (sangat memuaskan). Sehingga secara umum dari kinerja penyelenggara dinyatakan telah memenuhi harapan.
Selain itu, evaluasi yang dilakukan terhadap pengajar dilakukan oleh panitia dan juga peserta melalui kuesioner yang dibagikan. Aspek-aspek yang dinilai dari instruktur antara lain, sistematika penyajian dan cara menyajikan, kemampuan menyajikan atau memfasilitasi program diklat, penggunaan metode dan sarana diklat, sikap dan perilaku, cara menjawab pertanyaan dari peserta, penggunaan bahasa, pemberian motivasi kepada peserta, serta
penguasaan materi.
"Industri
garmen nasional pada umumnya mengaku tertolong atas ketersediaan tenaga kerja industri
kompeten
yang disiapkan Kementerian Perindustrian melalui pelatihan yang diselenggarakanBDI,"tambahnya.
 Para peserta diklat BDI diberikan penghargaan/Foto: (Doc. Kemenperin) |
Dari hasil rekapitulasi penilaian terhadap instruktur, nilai yang diperoleh instruktur dengan rata-rata tertinggi dari masing masing angkatan. Dari evaluasi peserta, dilakukan oleh instruktur selama proses pembelajaran. Hasil evaluasi peserta ditetapkan 3 peserta terbaik dari masing-masing angkatan.
Pada tanggal 2-3 Oktober
2019
juga telah dilaksanakan uji kompetensi terhadap peserta pelatihan yang diikuti oleh seluruh peserta. Hasilnya peserta yang direkomendasikan berkompeten sebanyak 278 orang
atau sebesar 95,8%
dari total peserta, di mana tingkat persentase kelulusan tertinggi dipegang oleh angkatan 25 yaitu sebesar 99 %.
Sesuai dengan Konsep 3 in 1 yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja, para peserta juga akan direkomendasikan untuk ditempatkan bekerja di perusahaan perusahaan garmen yang telah bekerja sama dengan BDI Jakarta.
Pihaknya pun bertekad untuk terus melakukan perbaikan guna meningkatkan efektivitas pelatihan dalam rangka menyiapkan tenaga-tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan Industri.
"Lulusan diklat yang diselenggarakan BDI, umumnya sudah terserap di industri garmen. Bahkan dalam tiga tahun terakhir ini lulusan Diklat yang diselenggarakan Kemenperin yang sudah bekerja di industri garmen
diperkirakan sekitar 70 ribu orang," pungkasnya.
(adv/adv)