Puan: Jokowi Belum Ajak PDIP Bicara soal Menteri Gerindra
CNN Indonesia
Senin, 07 Okt 2019 13:09 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo belum mengajak partainya membicarakan wacana pemberian kursi menteri di kabinet mendatang untuk Partai Gerindra.
Menurutnya, PDIP belum bisa menyikapi wacana tersebut hingga saat ini.
"Setuju, enggak setuju, kita lihat saja Presiden belum mengajak omong," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (7/10).
Ketua DPR itu pun berkata bahwa wacana pemberian sejumlah kursi menteri untuk Partai Gerindra merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai seorang presiden yang harus dihormati.
Namun, kata dia, pemberian kursi menteri kepada Gerindra tidak bisa hanya berdasarkan persetujuan dari PDIP, mengingat terdapat sejumlah partai politik lain dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurut Puan, persetujuan pemberian kursi menteri kepada Gerindra nantinya harus dibicarakan secara matang antara seluruh parpol pendukung dengan Jokowi.
"Jadidi semua merupakan hak prerogatif presiden harus dibicarakan secara matang dan bersama-sama dengan semua partai yang mendukung Presiden. Kita lihat saja nanti," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah bahwa Gerindra meminta jatah tiga menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Dahnil meluruskan pemberitaan yang menyatakan Gerindra akan diberikan tiga kementerian untuk dipimpin oleh tiga tokoh Gerindra yakni, Fadli Zon, Sandiaga Uno dan Edy Prabowo.
"Pak Prabowo sejak awal tidak pernah bicara secara spesifik tentang jabatan menteri dengan siapa pun," ujar Dahnil dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10).
(mts/ugo)
Menurutnya, PDIP belum bisa menyikapi wacana tersebut hingga saat ini.
"Setuju, enggak setuju, kita lihat saja Presiden belum mengajak omong," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (7/10).
Ketua DPR itu pun berkata bahwa wacana pemberian sejumlah kursi menteri untuk Partai Gerindra merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai seorang presiden yang harus dihormati.
Namun, kata dia, pemberian kursi menteri kepada Gerindra tidak bisa hanya berdasarkan persetujuan dari PDIP, mengingat terdapat sejumlah partai politik lain dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurut Puan, persetujuan pemberian kursi menteri kepada Gerindra nantinya harus dibicarakan secara matang antara seluruh parpol pendukung dengan Jokowi.
"Jadidi semua merupakan hak prerogatif presiden harus dibicarakan secara matang dan bersama-sama dengan semua partai yang mendukung Presiden. Kita lihat saja nanti," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah bahwa Gerindra meminta jatah tiga menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Dahnil meluruskan pemberitaan yang menyatakan Gerindra akan diberikan tiga kementerian untuk dipimpin oleh tiga tokoh Gerindra yakni, Fadli Zon, Sandiaga Uno dan Edy Prabowo.
"Pak Prabowo sejak awal tidak pernah bicara secara spesifik tentang jabatan menteri dengan siapa pun," ujar Dahnil dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK