Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko meminta Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP)
Benny Wenda untuk bertemu dirinya terlebih dahulu sebelum bersua dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia mengaku belum membuka komunikasi dengan Benny.
"Ya sebelum ketemu Pak Jokowi, ketemu saya dulu. Enak aja langsung ketemu Presiden," cetus Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/10).
Moeldoko menegaskan pertemuan dengan Benny tak akan membicarakan mengenai referendum. Menurutnya, pembicaraan harus tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak ada bicara referendum. Bicara dengan kerangka NKRI," ujarnya.
Sebelumnya, Benny Wenda menyatakan siap bertemu Jokowi. Namun, tokoh perjuangan kemerdekaan Papua itu mengajukan sejumlah syarat untuk dipenuhi.
[Gambas:Video CNN]Yakni, pertemuan itu harus membahas tuntutan lama rakyat Papua Barat untuk menggelar referendum kemerdekaan atau penentuan nasib sendiri.
Benny juga menyebut pertemuan itu harus ditengahi pihak ketiga, seperti oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau negara lain yang disepakati.
Selain itu, dia mensyaratkan agar Jokowi mengizinkan Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR) untuk mengunjungi Papua Barat.
Pria yang menetap di Oxford, Inggris itu pun mendesak pemerintah Indonesia menarik larangan bagi lembaga non-pemerintah (NGO) dan media internasional untuk masuk ke Papua, serta menarik pasukan TNI-Polri dari Bumi Cendrawasih.
(fra/arh)