Polda Banten Sebut Sterilisasi Dilakukan Sebelum Wiranto Tiba

CNN Indonesia
Kamis, 10 Okt 2019 17:35 WIB
Polda Banten menyatakan sebelum Wiranto tiba di Pandeglang, pihaknya telah melakukan sterilisasi demi keamanan sesuai prosedur kepolisian atas pejabat VIP.
Menkopolhukam Wiranto mendapatkan serangan percobaan penusukan oleh orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). (ANTARA FOTO/Dok Polres Pandeglang)
Banten, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyatakan polisi telah melakukan sterilisasi keamanan sebelum Menkopolhukam Wiranto tiba di lokasi peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar, Pandeglang. Wiranto ditusuk dua penyerang saat akan meresmikan gedung baru kampus Mathla'ul Anwar yang berada di Kecamatan Menes tersebut, Kamis (10/10).

Tomsi menerangkan sebelum ditusuk, Wiranto sempat datang ke lokasi transit. Ditempat tersebut, banyak warga dan anak-anak yang menunggu kedatangannya. Pelajar pun meminta foto bersama dengan Wiranto.

Usai dari ruangan transit, Wiranto melanjutkan perjalanan dengan mobil ke lokasi peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar. Turun dari mobilnya, Wiranto tiba-tiba mendapatkan percobaan penusukan oleh dua pelaku yang diduga suami istri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di lokasi sudah dilakukan sterilisasi dengan baik, beliau memang berkehendak menyapa masyarakat, karena disana memang berkumpul anak-anak sekolah ingin bersalaman dan berfoto. Namun ada dua orang anggota masyarakat, suami istri yang menerobos masuk penjagaan dan melakukan upaya penganiayaan," kata Tomsi Tohir saat ditemui di RSUD Berkah Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).

Akibat penyerangan itu, Wiranto langsung dibawa masuk kembali ke dalam mobilnya dan segera dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang. Usai lukanya di obati di sana, Wiranto segera diterbangkan ke Jakarta menggunakan helikopter TNI AU dari Alun-alun Pandeglang sekitar pukul 14.00 WIB.

"Beliau [Wiranto] mengalami penusukan namun kondisi stabil. Kedua pelaku sudah di amankan dan saat ini sedang dikembangkan," ujar Tomsi Tohir.

Dua pelaku yang merupakan pasutri itu pun berhasil diringkus di lokasi penusukan. Setelahnya, polisi segera menggeledah sebuah kontrakan yang ditempati pelaku di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

Kedua pelaku penyerangan Wiranto merupakan pasanga suami istri. Hasil pemeriksaan sementara, sang suami berinisial SA, warga Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecanatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Sedangkan istrinya berinisial FA, warga Desa Sitanggai, Kecamatam Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Keduanya diperkirakan baru dua bulan tinggal di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Pelaku baru dua bulan di sana [tinggal di Menes], [pelaku] suami istri," kata Tomsi.

[Gambas:Video CNN]
Diceritakan Tomsi, SA lah yang pertama kali melakukan penyerangan Wiranto. Ia berusaha menusukkan belatinya ke arah Wiranto, namun mengenai ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY). Kemudian melukai Fuad Syauqi, salah satu pengurus Mathlaul Anwar.

Kemudian pelaku perempuan, FA, ikut menerobos penjagaan. Melihat hal tersebut, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto mencoba menghentikan sehingga dirinya pun terluka.

"Yang laki-laki [menusuk menggunakan] belati, perempuan [menusuk menggunakan] gunting," ujar Tomsi.

Sementara itu, Wiranto saat ini diketahui telah berada di RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani perawatan. Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan keadaan Wiranto kini sudah sadar seusai mendapat perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

(yan/kid/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER