Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Pejuang NKRI menggelar sarasehan kebangsaan bertema 'Gembira Menyambut Pelantikan Presiden-Wakil Presiden Terpilih' pada tanggal 20 Oktober 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/4).
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, acara itu diisi oleh politisi Golkar Akbar Tandjung, rohaniwan Romo Benny Susetyo, tokoh Betawi Bang Ucu, dan Rektor Univeristas Cendrawasih Apolo Safanpo.
Dalam sambutannya, Benny melarang semua pihak mengatasnamakan rakyat untuk menggiring opini bahwa hasil pemilu diperoleh dengan cara yang tidak adil. Menurutnya, semua pihak harus legowo menerima hasil pemilu yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak boleh lagi orang mengatasnamakan rakyat seolah-olah mengatakan bahwa proses demokrasi di negara ini tidak fair. Mereka harus berjiwa ksatria dan mau mengakhiri polemik dan kegaduhan politik ini," ujar Benny.
Romo Benny menuturkan semua pihak harus mempercayai mekanisme demokrasi yang dijalankan di Indonesia. Dengan cara itu, ia menilai semua pihak akan memahami tentang daulat rakyat. Daulat rakyat, kata dia berarti menghormati suara rakyat.
"Jadi kalau orang melawan suara rakyat sebenarnya dia melawan dari nalar demokrasi," ujarnya.
Benny menuturkan pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pasangan presiden dan wapres harus disambut dengan gembira. Sebab, ia menilai proses daulat rakyat sudah selesai.
"Jadi kalau orang masih mempersoalkan pelantikan presiden, bahkan ada upaya melengserkan itu sebenarnya melukai daulat rakyat, ujar Benny.
Lebih lanjut, Benny menilai bangsa Indonesia harus membangun konsolidasi demokrasi sejak saat ini. Ia berkata demokrasi yang sehat itu harus juga membuat stabilitas politik terjaga.
"Dan ada mekanisme di mana pengawasan dan di mana ada partai yang mengawasi dan ada partai pemerintah. Maka dibutuhkan juga oposisi yang sehat sebagai alat kontrol terhadap kebijakan pemerintah," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Akbar menilai konsensus merupakan pilar berbangsa dan bernegara hingga saat ini. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak memperkuat kebersamaan.
"Kita semua harus memiliki komitmen yang sama menjadikan Indonesia yang maju, berdaulat, sejahtera, adil, dan dihormati oleh bangsa-bangsa di dunia," ujar Akbar.
Akbar menuturkan elit juga memiliki peranan penting dalam kehidupan bangsa. Ia berharap elit terus memberikan semangat agar semua pihak bersatu.
"Oleh karena itu hal-hal yang bisa menimbulkan konflik kita harus hindari," ujarnya.
Lebih dari itu, ia mengingatkan peran parpol untuk meningkatkan kualitas kelembagaan. Sehingga, ia berkata demokrasi ke depan akan menjadi kuat.
"Dan kita juga akan semakin dihormati dan diapresiasi oleh bangsa-bangsa di dunia ke depan," ujar Akbar.
(pjs/age)