Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA)
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sultan Rivandi, memastikan pihaknya belum memiliki agenda aksi
unjuk rasa lanjutan untuk mendesak Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) KPK, Kamis (17/10).
Kendati demikian, Sultan mengatakan hingga kini pihaknya tetap berkomitmen agar Presiden mengeluarkan Perppu KPK.
"Belum ada agenda ya. Saya secara kelembagaan belum mengagendakan untuk adanya aksi demonstrasi," kata Sultan kepada
CNNIndonesia.com di kampusnya, Rabu (16/10)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk esok, dirinya menjelaskan sudah memiliki agenda untuk mengikuti aksi Kamisan.
Namun, Sultan mengatakan tidak melarang apabila terdapat mahasiswa yang akan mengikuti aksi demonstrasi besok.
[Gambas:Video CNN]Pihaknya pun mengakui sedang melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi unjuk rasa menjelang pelantikan presiden dengan tuntutan-tuntutan di luar UU KPK.
"[Setelah konsolidasi] kami mungkin tetap akan turun tapi masih kami rahasiakan tanggalnya," imbuh dia.
Untuk diketahui, UU KPK hasil revisi disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 17 September. Jika hari ini presiden tidak menerbitkan Perppu KPK tersebut, UU KPK yang baru akan otomatis berlaku.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI sendiri sudah mengagendakan akan menggelar aksi unjuk rasa di sekitar lokasi Patung Kuda Arjuna Wiwaha ke Istana Negara.
"Iya benar," ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyah melalui pesan singkat ketika dikonfirmasi pada Rabu (16/10).
(mjo/arh)