Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meyakini partainya tidak akan menjadi oposisi pemerintah sendirian, meski Partai Gerindra, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional diisukan merapat ke barisan Joko Widodo.
Menurutnya, PKS tak akan sendiri karena partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih mempertimbangkan kembali menjadi oposisi, karena visi misi pembangunan Indonesia yang telah disepakati hanya ada di proposal Prabowo-Sandi.
"Karena proposal pembangunan Indonesia versi Prabowo-Sandi berbeda dengan versi Jokowi-Ma'ruf. Jadi PKS berharap tidak jadi oposisi sendiri, kami berdoa partai pendukung Prabowo-Sandi bergabung dengan kami," ungkap Mardani di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (19/10).
Mardani juga meyakini perbedaan visi-misi akan membuat koalisi tidak berjalan mulus, sekalipun Gerindra, PAN, dan Demokrat benar-benar bersulih diri menjadi partai pendukung koalisi Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya sampai sekarang kan belum ada pengumuman. Saya berharap ada oposisi
by design dan oposisi
by accident. Yang
accident ini yang sudah komunikasi, tapi oh ternyata tidak sesuai komposisi dan lainnya," tuturnya.
Dia juga kembali menegaskan PKS akan tetap menjadi oposisi karena ingin Indonesia menjalankan dasar-dasar demokrasi, serta kekuasaan pemerintah tetap diawasi oleh pihak-pihak yang berada di luar pemerintahan.
"Kami menjadi oposisi bukan karena tidak diajak, tidak ditawari. Tapi esensi dari demokrasi itu check and balance system, maka kami izin berada di luar pemerintahan," katanya.
Lebih lanjut ia menekankan PKS akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama kebijakannya sejalan dan perlu bagi Indonesia. Namun bila tidak sesuai, maka dirasa wajar bila memunculkan kritik dari kubu oposisi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan partainya akan menjadi oposisi Jokowi-Ma'ruf, dan tidak bermasalah jika menjadi satu-satunya partai yang berada di luar pemerintahan.
Ia menyebut seluruh anggota DPR akan tetap melakukan kritik terhadap kebijakan Jokowi yang tak sesuai janji-janjinya.
"Jadi kami tidak takut sendirian. Karena pada hakikatnya nanti kawan-kawan kami anggota DPR akan melakukan kritik terhadap hal-hal yang tidak sesuai dari yang seharusnya atau janji kampanye," ujarnya.
(uli/vws)