Kendari Gelar Istigasah Pelantikan Jokowi di Lokasi Berdarah

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Okt 2019 21:01 WIB
Forkopimda menggelar istigasah jelang pelantikan Jokowi di depan Gedung DPRD Sultra, Kendari. Lokasi bentrokan berdarah yang menewaskan mahasiswa saat demo.
Forkopimda Sultra menggelar istigasah dan deklarasi damai jelang pelantikan Joko Widodo-Maruf Amin di jalan depan Gedung DPRD Sultra. (CNN Indonesia/Pandi)
Kendari, CNN Indonesia -- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tenggara menggelar istigasah di Jalan Tebaununggu Kota Kendari, tepatnya di depan pintu masuk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Sabtu (19/10).

Jalan ini merupakan bagian dari lokasi bentrokan berdarah pada 26 September lalu, meski jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi tertembaknya mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).

Istigasah ini diinisiasi oleh DPRD Sultra dan dihadiri Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam, Komandan Korem 143/HLO Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, Ketua Tim Pengerak PKK Sultra Agista Ariany Bombay Ali Mazi, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh serta anggota DPRD Sultra, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain doa bersama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan deklarasi damai menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan dilaksanakan Minggu 20 Oktober 2019 di Jakarta.


Ada lima poin deklarasi masyarakat Sultra yang dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD Sultra sementara Heri Asiku di antaranya mendukung pelantikan Jokowi-Ma'ruf dengan aman dan damai.

Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas menyerukan masyarakat turut menjaga kedamaian dan ketertiban.

"Semoga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden daerah kita tetap aman," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh menyebut istigasah dilakukan dengan harapan Bumi Anoa dapat terhindar dari bencana.

Kendari Gelar Istigasah Pelantikan Jokowi di Lokasi BerdarahMahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari menggelar salat di depan Mapolda Sultra di sela demonstrasi mendesak agar pelaku penembakan dua mahasiswa segera diungkap. (CNN Indonesia/Pandi)
Begitu pula dengan Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak berbuat hal negatif jelang pelantikan nanti.

"Keamanan Kota Kendari akan kita jaga bersama. Saya yakin, masyarakat Sultra sudah dewasa dalam berpolitik," katanya.


Terhadap adanya rencana demonstrasi jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, kapolda tidak mempersoalkannya karena bagian dari hak masyarakat.

"Unjuk rasa merupakan hak bagi setiap orang. Namun, hak ini juga ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, pertama tidak mengganggu ketertiban umum, tidak melanggar, tidak merusak hal-hal yang sifatnya anarkis," jelasnya.

Selain menggelar istigasah, aparat TNI Polri menggelar patroli gabungan di Kota Kendari. Hal ini untuk memastikan situasi dalam kota tetap kondusif.

"Dalam rangka pelantikan Presiden besok, malam ini akan dilaksanakan patroli gabungan skala besar," kata Kasubbid Penmas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi melalui pesan Whatsappnya.


Sebelumnya, situasi Kota Kendari diwarnai demonstrasi pascameninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Randi dan Yusuf.

Mahasiswa mendesak agar polisi segera mengungkap pelaku penembakan terhadap dua korban yang sampai saat ini belum ada titik terang.

Randi dan Yusuf meninggal usai terlibat bentrok dengan polisi di Gedung DPRD Sultra pada 26 September lalu atau sudah 23 hari.

Berdasarkan hasil autopsi dokter, Randi meninggal karena ditembak dengan timah panas di dada kiri bawah ketiak tembus dada kanan.

Sedangkan Yusuf, meninggal karena mengalami luka parah di kepala. Namun, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut Yusuf tewas karena tertembak yang membuat kepalanya retak.


[Gambas:Video CNN] (pnd/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER