Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah mempersiapkan empat desain
trotoar baru yang dibangun di ibu kota. Namun desain itu belum memfasilitasi Pedagang Kaki Lima (PKL) seperti yang diinginkan Gubernur DKI
Anies Baswedan.
Kadis Bina Marga Hari Nugroho mengatakan empat desain itu dibuat dengan tujuan agar bisa disesuaikan dengan kondisi luas tiap jalan.
"Disesuaikan dengan kondisi wilayah dan konsistensi lajur jalan yang ada," kata Hari saat dikonfirmasi, Selasa (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari sebelumnya menerangkan empat desain trotoar yang diusulkan. Pertama, trotoar dengan ukuran 5,5 meter. Desain ini terdiri dari jalur pejalan kaki, pepohonan, dan sepeda.
Kemudian trotoar berukuran 5,5 meter sampai 3,5 meter dengan kelengkapan yang sama. Desain ketiga, trotoar dengan ukuran 3,5 meter sampai 2 meter. Trotoar ini hanya dilengkapi dengan jalur pejalan kaki dan pepohonan.
Terakhir, trotoar berukuran 2 sampai 1,5 meter dan hanya akan mengakomodasi pejalan kaki.
[Gambas:Video CNN]Untuk diketahui Pemprov DKI sebelumnya merencanakan aturan pemberdayaan trotoar untuk PKL. Namun dari keempat desain tersebut, terlihat belum ada tanda-tanda akomodasi untuk PKL.
Hari menegaskan bahwa desain trotoar dengan PKL masih dibahas agar tidak melanggar peraturan.
"Sementara ini masih dikaji sebenarnya ruang PKL yang akan diberikan seperti apa sih. Dalam Permenpu tidak dimungkinkan lebih dari 5 meter boleh dari PKL," kata Hari.
"Kalau yang kurang dari 5 meter, otomatis clear untuk pejalan kaki. Ini lagi digodok Dinas UMKM dan wali kota. Yang penting sekarang kita bangun, kalau sudah clear selesai," terang dia.
Lebih lanjut Hari juga menjelaskan bahwa desain trotoar juga akan memperhatikan kebutuhan di terminal bus, sekitar stasiun kereta api, halte TransJakarta serta kawasan komersial, dan perkantoran. Selain itu juga memperhatikan ruang pada kawasan destinasi wisata dan pemukiman menuju transportasi umum.
Lebih jauh ia juga mengatakan belum semua kawasan trotoar di Jakarta menjadi tempat aktivitas masyarakat. Karena itu pihaknya masih membangun sejumlah trotoar seperti di kawasan Kemang dan Cikini.
"Kalau kita bicara complete street itu kan baru yang ada di Thamrin-Sudirman yang (tahun) 2018. Kemudian (tahun) 2019 yang ada di 10 titik. Yang sekarang Cikini, Kemang dan lain-lain," ucap dia.
(ani/osc)