Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa pelebaran
trotoar di kawasan
Cikini merupakan langkah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan untuk memperkuat identitas ibu kota sebagai kota seni. Cikini dianggap sebagai tempat para komunitas pegiat seni berkumpul dan berkreasi.
Hal itu diutarakan Pejabat Pembuat Komitmen Infrastruktur Khusus Kegiatan Strategis Daerah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Riri Asnita.
"Penataan trotoar Cikini turut menghadirkan kembali Jakarta sebagai Kota Seni, di mana sarana dan prasarana publik di dalamnya menunjang untuk hal tersebut," kata Riri mengutip Antara, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riri mengatakan bahwa trotoar di kawasan Cikini setidaknya memiliki panjang 10 kilometer. Trotoar itu akan diperlebar dari 3-4,5 meter menjadi 6 meter.
Dari lebar 6 meter itu, 1,5 meter untuk pejalan kaki, 1,5 meter untuk penyandang disabilitas, 1,5 meter untuk
street furniture dan 0,5-1 meter untuk perlengkapan penunjang (
amenities).
Riri mengatakan pelebaran trotoar dilakukan demi menghadirkan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat, pegiat seni, serta pelaku usaha.
Kemudian, Riri juga menjelaskan soal pelebaran trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Seperti halnya di Cikini, pelebaran di Kemang juga diharapkan dapat menjembatani kepentingan masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha.
Trotoar Kemang memiliki panjang sekitar 3,3 kilometer. Nantinya, akan dilebarkan dari 1,5-2 meter menjadi 3-4 meter.
Dalam revitalisasi trotoar Kemang ini, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan para pemilik gedung hotel maupun restoran yang terdampak. Riri mengatakan jalan di kawasan Kemang dipotong satu lajur untuk trotoar.
"Hasil dari kolaborasi ini melahirkan kesepakatan bahwa revitalisasi trotoar di Kemang menerapkan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ)," kata Riri.
"Dengan adanya kemudahan dalam kolaborasi ini, revitalisasi ditargetkan selesai tepat waktu pada Bulan Desember 2019," lanjutnya.
Revitalisasi trotoar di sejumlah wilayah merupakan misi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia tidak memungkiri bahwa trotoar diperlebar bukan hanya untuk kepentingan pejalan kaki, tetapi juga pedagang kaki lima (PKL).
Apabila proyek pelebaran trotoar sudah selesai, Anies bakal menerbitkan aturan agar PKL dapat berjualan di trotoar di beberapa wilayah secara legal.
"Sekarang kita dibuat, di kawasan mana, pembagiannya seperti apa. Ada aturan itu. Sekarang sedang dikerjakan. Wilayah mana dipakai untuk pedagang berapa besar, dipakai untuk pejalan kaki berapa besar," ucap Anies (4/9).
Anies juga meminta para pengendara kendaraan bermotor agar menggunakan angkutan umum jika terganggu dengan proyek pelebaran trotoar. Diketahui, badan jalan di beberapa kawasan memang menjadi sempit akibat proyek pelebaran trotoar.
"Kita ingin lebih banyak warga menggunakan kendaraan umum memang arahnya ke sana. Jadi kendaraan pribadi tidak dilarang, tetapi kalau ingin nyaman, cepat, sekarang bisa menggunakan kendaraan umum " ucap Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/10).
[Gambas:Video CNN] (bmw)