Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama RI
Fachrul Razi menunggu arahan Presiden RI Joko Widodo (
Jokowi) untuk menanggulangi persoalan ancaman radikalisme terkait agama di Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan Fachrul sesaat sebelum bertolak ke Istana Merdeka untuk mengikuti rapat perdana Kabinet Indonesia Maju bersama Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (24/10) pagi.
"[Akan membicarakan] sesuai dengan apa yang diangkat beliau [presiden] itu, pertama kan arahan beliau itu yang pertama," kata Fachrul di lingkungan Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pengenalan kabinet kemarin, Jokowi meminta Fachrul sebagai menteri agama untuk menanggulangi persoalan ancaman radikalisme.
Sementara untuk program lain di Kemenag RI, Fachrul mengatakan sejauh ini akan fokus dulu pada yang sudah tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
"Ya program yang sudah tercantum yang sudaj ada di dalam APBN, itu yang sudah kita ajukan yang lalu," ucapnya tanpa menjelaskan mendetail.
Jokowi sebelumnya menunjuk Fachrul dalam kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan Menag Lukman Hakim Saifuddin. Saat pengenalan kemarin, Jokowi meminta Fachrul mengurusi beberapa hal.
"(Menteri) ke -9, Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Ini urusan berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal saya kira, dan terutama haji berada di bawah beliau," kata Jokowi saat mengumumkan nama menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
[Gambas:Video CNN]Terkait penunjukannya, Fachrul mengaku meski tidak berlatar belakang pendidikan agama Islam, ia pun kerap menjadi khatib dalam ibadah.
Fachrul pun menilai Presiden Jokowi berharap dengan tema-tema khotbah yang ia sampaikan dapat membantu untuk menangkal radikalisme. Apalagi ia sudah malang melintang di dunia militer.
"Termasuk juga karena latar belakang ada banyak pengalaman saya. Saya sebagai bintelkam saat saya di Kodam, Kodim, saya banyak berhubungan dengan ini. Setiap ada benturan saya selesaikan dari aspek agama," mantan Wakil Panglima TNI ini.
(ani/kid)