Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI
Puan Maharani memastikan bahwa proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) tetap bisa dilakukan, meski Presiden
Joko Widodo hanya mengajukan satu nama yakni Komisaris Jenderal
Idham Aziz.
Menurutnya, proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap Idham akan tetap dilaksanakan untuk mengetahui visi sosok yang kini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) itu, bila kelak memimpin Polri.
"Meski hanya ada satu calon Kapolri yang diajukan Presiden,
fit and proper test tetap akan dilaksanakan untuk mengetahui visi calon Kapolri," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap Idham akan segera dilakukan setelah seluruh fraksi di DPR merampungkan penyusunan nama-nama anggota yang akan duduk di Komisi III.
Berangkat dari itu, Puan meminta seluruh fraksi di DPR segera melengkapi penyusunan nama-nama anggota yang akan duduk di Komisi III agar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Idham dapat segera dilakukan.
"Maka saya minta fraksi-fraksi segera melengkapi nama-nama yang akan duduk di Komisi III," kata Puan.
Sebelumnya, Jokowi telah menyerahkan nama Idham kepada DPR untuk menjabat Kapolri menggantikan Tito yang diangkat menjadi Mendagri.
"Pengganti Kapolri adalah sudah kami ajukan juga ke DPR. Pak Idham Azis Kabareskrim, satu saja," ujar Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10).
[Gambas:Video CNN]DPR di sisi lain mengamini telah menerima surat presiden (surpres) terkait pencalonan Idham Azis untuk menjabat sebagai Kapolri.
"Sudah masuk. Benar, Idham Aziz," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat dikonfirmasi, Rabu (23/10).
(mts/dal)