Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Bambang Soesatyo mendadak menyambangi kantor DPP Partai NasDem, Rabu (6/11) sore. Bamsoet, sapaannya, mengaku bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk membahas
amendemen terbatas UUD 1945.
"Jadi pimpinan MPR melanjutkan road show kebangsaan kepada para ketum parpol untuk berdialog terkait rekomendasi MPR periode lalu soal amendemen dan perlunya dihidupkan kembali GBHN," ujar Bamsoet.
Bamsoet sebelumnya menyatakan tak punya target terkait pengerjaan amendemen UUD 1945. Menurutnya, proses pengerjaan amendemen UUD 1945 itu tak seperti sopir bus yang mengejar setoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses amendemen UUD 1945 akan memperhatikan berbagai aspek, seperti mempertimbangkan aspirasi dan menjaga keutuhan Pancasila sebagai ideologi negara.
Karena itu, pihaknya melakukan road show kebangsaan untuk meminta masukan dari berbagai ketum parpol. Sebelumnya ia telah menyambangi Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono.
"Sebelumnya kan kita udah ke Bu Mega, Pak Prabowo, Pak SBY, nah yang belom kan ke Pak Surya ini. Nanti juga termasuk kita akan mendatangi organisasi keagamaan seperti ketum PBNU, ketum PB Muhammadiyah, kemudian juga persekutuan gereja," katanya.
Bamsoet sebelumnya memastikan pembahasan amendemen UUD 1945 tidak akan menjadi bola liar.
Politikus Partai Golkar itu mengakui bahwa sembilan fraksi partai politik dan unsur DPD memiliki usulan yang berbeda-beda dalam menyikapi rencana amendemen UUD 1945, termasuk Gerindra dan NasDem yang sepakat agar pembahasan amendemen UUD 1945 dilakukan secara menyeluruh.
Namun, lanjutnya, pimpinan MPR akan berusaha mengakomodasi seluruh pandangan tersebut dan mengharmonisasikannya dengan aspirasi masyarakat secara hati-hati.
(psp/osc)