
KPK Sebut Laporan terhadap Novel di Luar Rasa Kemanusiaan
CNN Indonesia | Rabu, 06/11/2019 22:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai laporan dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap penyidik komisi antirasuah Novel Baswedan sebagai tindakan di luar rasa kemanusiaan.
Hal ini dikatakannya terkait laporan Politikus PDI-Perjuangan Dewi Tanjung soal dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan Novel jelas merupakan korban penyiraman air keras. Hal itu dibuktikan dari perawatan yang dijalani Novel di sejumlah rumah sakit, misalnya di Singapura, dan hasil pemeriksaan tim gabungan Polri yang telah rampung bekerja beberapa bulan lalu.
"Rasanya ada orang-orang yang bertindak di luar rasa kemanusiaan kita ketika [melaporkan] Novel yang sudah jadi korban, jelas jelas menjadi korban," ujar Febri kepada wartawan di Kantornya, Jakarta, Rabu (6/11) malam.
"Bahkan kalau kita dengar konferensi pers dari tim gabungan yang dibentuk Polri itu jelas disebut di sana penyiraman dan karakter air keras yang terkena ke Novel tersebut," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN]
Febri pun menekankan agar semua pihak tidak menjadikan Novel terus-terusan menjadi korban lantaran diserang kabar-kabar bohong.
"Ia adalah korban. Jangan sampai korban menjadi korban berulang kali karena berbagai isu hoaks begitu, kebohongan, dan lain-lain," cetusnya.
Sebelumnya, politikus PDI-Perjuangan Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11) terkait dugaan rekayasa penyiraman air keras yang menimpanya tahun 2017 lalu.
Pasal yang dikenakan adalah Pasal 26 ayat (2) junto Pasal 45 A Ayat (2) UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 A ayat 1 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Dewi mengaku curiga bahwa penyiraman tersebut hanya rekayasa Novel. Pasalnya banyak hal yang ia nilai janggal dalam kejadian itu.
Di antaranya, letak perban Novel yang dililitkan di bagian kepala dan hidung ketika dirawat di RS Mitra Keluarga, Jakarta Utara, dan kondisi kulit wajah Novel yang masih mulus setelah disiram air keras.
(ryn/arh)
Hal ini dikatakannya terkait laporan Politikus PDI-Perjuangan Dewi Tanjung soal dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya.
"Rasanya ada orang-orang yang bertindak di luar rasa kemanusiaan kita ketika [melaporkan] Novel yang sudah jadi korban, jelas jelas menjadi korban," ujar Febri kepada wartawan di Kantornya, Jakarta, Rabu (6/11) malam.
"Bahkan kalau kita dengar konferensi pers dari tim gabungan yang dibentuk Polri itu jelas disebut di sana penyiraman dan karakter air keras yang terkena ke Novel tersebut," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN]
Febri pun menekankan agar semua pihak tidak menjadikan Novel terus-terusan menjadi korban lantaran diserang kabar-kabar bohong.
"Ia adalah korban. Jangan sampai korban menjadi korban berulang kali karena berbagai isu hoaks begitu, kebohongan, dan lain-lain," cetusnya.
Sebelumnya, politikus PDI-Perjuangan Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11) terkait dugaan rekayasa penyiraman air keras yang menimpanya tahun 2017 lalu.
Dewi mengaku curiga bahwa penyiraman tersebut hanya rekayasa Novel. Pasalnya banyak hal yang ia nilai janggal dalam kejadian itu.
Di antaranya, letak perban Novel yang dililitkan di bagian kepala dan hidung ketika dirawat di RS Mitra Keluarga, Jakarta Utara, dan kondisi kulit wajah Novel yang masih mulus setelah disiram air keras.
(ryn/arh)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Moeldoko Ditetapkan Ketua Umum Demokrat Versi KLB Sumut
Nasional • 1 jam yang lalu
Moeldoko Terima Jadi Ketum Demokrat Versi KLB via Telepon
Nasional 1 jam yang lalu
KLB Demokrat Cabut Surat AHY Soal Pemecatan Kader
Nasional 1 jam yang lalu