Sekda DKI Bantah Draf Anggaran Dikirim 'Last Minute'

CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2019 22:33 WIB
Sekda DKI Saefullah mengaku sudah mengirim naskah anggaran ke DPRD DKI sejak Juli dan tetap transparan soal itu sama seperti pemerintahan sebelumnya.
Sekda DKI Saefullah menyebut pihaknya transparan sejak dulu dalam hal anggaran. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengaku kecewa dengan pernyataan anggota DPRD DKI yang mengklaim menerima draf anggaran di menit terakhir. Padahal, kata Saefullah, pihaknya sudah mengirimkan naskah anggaran sejak 5 Juli 2019.

"Semalam saya agak kecewa ada yang bilang statement kita ini birokrat ini selalu kasih bahan pembahasan itu last minute terus ya. Siapa yang kasih last minute? Orang barang itu kita sudah kasih dari tanggal 5 [Juli]," cetusnya, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/11).

Menurut Saefullah, pihaknya sudah memiliki tanda terimanya bahwa draf anggaran itu sudah diterima melalui soft copy dan hard copy. Lalu pada bulan Oktober 2019 pihaknya sudah kembali bersurat kepada anggora dewan agar anggaran dibahas kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kasih surat lagi kepada yang terhormat pimpinan dewan yang saya sangat hormati dan seluruh anggota yang saya sangat cintai tolong ini anggaran saya dibahas," ungkap Saefullah.

"Kita sudah surati, jadi kita sudah dua kali bersurat. Masa itu [dianggap kirim] last minute bagaimana, mana yang last minute? Salah gitu," lanjut dia.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani menuding Pemprov DKI baru mengirim naskah anggaran H-1 menit pembahasan.Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani menuding Pemprov DKI baru mengirim naskah anggaran H-1 menit pembahasan. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Saefullah mengatakan pihaknya sudah bekerja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai perencanaan anggaran 2020 dan sudah menaati waktu. Bahwa, draf Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) pun sudah selesai disiapkan oleh DKI pada Juli pekan kedua.

Ia juga mengaku sudah mengklarifikasi terkait naskah anggaran yang belum diterima melalui Sekretaris Dewan (Sekwan) Yuliadi. Menurutnya, naskah anggaran tersebut sudah sampai di meja Ketua DPRD DKI Jakarta.

"Pak Sekwan itu yang kita kirim apa sudah diterima pimpinan? Dijawab di WA-nya sama saya 'sudah Pak, sudah saya berikan ke pimpinan dalam bentuk softcopy hardcopy semua di ruang ketua'. Semuanya ada satu boks disimpan sudah kita berikan," ujar Saefullah.

Selain kepada Ketua, draf juga sudah diberikan kepada para anggota. Diakui Saefullah bahwa anggaran di DKI bersifat fluktuatif. Namun anggaran yang diberikan Saefullah ke DPRD DKI tidak mengalami perubahan.

"Tapi yang kita kirim secara resmi dokumen kita ya hanya satu, enggak ada dokumen lain," jelas dia,

Karena itu, Saefullah juga menampik tudingan DPRD DKI yang menyebut pihaknya tidak transparan.

[Gambas:Video CNN]
"Saya ini mengikuti zaman pemerintahan yang dulu, dan yang sekarang saya mengikuti, jadi dituduh kalau kita sebagai tidak transparan, itu salah besar. Karena yang kita lakukan sekarang ini persis sama dan sebangun dengan apa yang kita lakukan dahulu," tutup dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN Zita Anjani mengkritik anggaran yang baru diberikan pada saat hari-H.

"Masa mengevaluasi anggaran milliaran bahannya baru dikasih saat Rapat H-1 menit. Kalau bukan keterlaluan apa namanya?" protes Zita.

"Jadi lem aibon is the tip of the ice berg; baru puncaknya aja dari gunung es permasalahan transparansi dan akuntabilitas di anggaran DKI," lanjut dia. (ctr/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER