Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyatakan selama memimpin pemerintahan di ibu kota RI tersebut ia menyadari tak mungkin membangun persatuan ketika masih ada ketimpangan.
"Saya menyadari persis di Jakarta, hampir tidak mungkin membangun persatuan dalam ketimpangan. Membangun persatuan harus dalam kesetaraan, membangun persatuan harus dalam rasa keadilan," ujar Anies dalam sambutannya di Kongres II Partai NasDem, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).
Anies pun menegaskan persoalan ketimpangan itu menjadi masalah pula dalam membangun persatuan di seluruh wilayah di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada ketimpangan. Ada ketimpangan yang luar biasa. Sementara pada saat republik didirikan di kota ini, janji republik itu adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan tujuannya tercapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," tutur Anies.
Soal ketimpangan, Anies sudah menyebutnya pada Oktober lalu.
Anies menyebut ketimpangan antarnegara di dunia semakin berkurang saat ini. Namun, hal ini berbeda dengan ketimpangan di dalam negeri, bukan hanya di Indonesia.
"Jadi ketimpangan antarnegara sudah mengecil, tapi ketimpangan dalam negaranya yang melebar dan itu dialami seluruh negara di dunia," kata Anies di Silang Monas, Jakarta Pusat.
Meskipun Indonesia termasuk kelompok G-20, negara dengan ekonomi kuat, namun menurutnya hal itu tidak sebanding dengan kondisi di dalam negeri.
NasDem memang mengundang beberapa tokoh seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengklaim pihaknya sudah memiliki hubungan dekat dengan mantan Mendikbud tersebut.
Kedekatan terbangun sejak NasDem masih berupa ormas. Willy mengatakan Anies termasuk deklarator NasDem, sehingga memiliki kedekatan secara kultural dan emosional sejak lama.
[Gambas:Video CNN] (dhf/asa)