
SDIT Izzati Bantah Terduga Teroris Ditangkap Di Sekolah
CNN Indonesia | Kamis, 14/11/2019 13:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Humas Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati, Jundi menyatakan penangkapan terduga teroris berinisial WJ oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tidak dilakukan di lingkungan sekolahnya. WJ juga bukan pegawai dan tak punya kepentingan dengan SDIT Izzati yang berlokasi di Depok.
"Iya bukan di lingkungan sekolah dan ada di luar pagar (sekolah) tepatnya di Jalan Palakali," kata Jundi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (14/11).
Berdasarkan keterangan dari anggota sekuriti sekolah, Jundi mengatakan penangkapan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (12/1). Saat itu, WJ tengah mengendarai sepeda motor melintasi Jalan Palakali, Tanah Baru, Beji, Depok
Tim Densus 88 kemudian mencegat WJ. Kala itu, kata Junid, WJ diberhentikan tim Densus di lokasi yang berjarak kurang lebih 10-15 meter dari SDIT Izzati.
Jundi memastikan WJ tidak memiliki kepentingan dengan SDIT Izzati. Dengan kata lain, hanya kebetulan ditangkap di lokasi yang tak jauh dari SDIT Izzati.
Jundi juga mengklaim tidak mengetahui identitas Izzati.
"Bisa kami pastikan, dia bukan guru, bukan pegawai, dan pengurus SDIT Izzati," imbuh dia.
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap WJ alias P di wilayah Depok pada Selasa lalu (12/11). Dia ditangkap lantaran diduga terindikasi dengan jaringan terorisme.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan WJ ditangkap sekitar pukul 06.10 WIB.
"Yang bersangkutan ditangkap di SDIT Izzati (Beji, Depok)," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Merujuk hasil pemeriksaan, Argo mengatakan WJ memiliki keahlian militer. WJ pun mampu merakit bom dan senjata api.
WJ disebut pernah menjadi pelatih di Moro Islamic Liberation Front (MILF) di Mindanao, Filipina bagian selatan. Dia termasuk angkatan pertama dalam organisasi terorisme tersebut.
"Yang bersangkutan pernah menjadi pelatih di Moro tahun 1999 angkatan pertama sampai 2001/2002," kata Argo.
[Gambas:Video CNN]
WJ, lanjut Argo, juga pernah menuju Suriah pada 2012. Kala itu, WJ datang bersama pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Abu Askari. Argo mengatakan WJ menjalin hubungan dengan Tentara Pembebasan Suriah.
"Juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode tahun 2012-2013 antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, Hong Kong," imbuhnya.
(mjo)
"Iya bukan di lingkungan sekolah dan ada di luar pagar (sekolah) tepatnya di Jalan Palakali," kata Jundi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (14/11).
Berdasarkan keterangan dari anggota sekuriti sekolah, Jundi mengatakan penangkapan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (12/1). Saat itu, WJ tengah mengendarai sepeda motor melintasi Jalan Palakali, Tanah Baru, Beji, Depok
Tim Densus 88 kemudian mencegat WJ. Kala itu, kata Junid, WJ diberhentikan tim Densus di lokasi yang berjarak kurang lebih 10-15 meter dari SDIT Izzati.
Jundi memastikan WJ tidak memiliki kepentingan dengan SDIT Izzati. Dengan kata lain, hanya kebetulan ditangkap di lokasi yang tak jauh dari SDIT Izzati.
Jundi juga mengklaim tidak mengetahui identitas Izzati.
"Bisa kami pastikan, dia bukan guru, bukan pegawai, dan pengurus SDIT Izzati," imbuh dia.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan WJ ditangkap sekitar pukul 06.10 WIB.
"Yang bersangkutan ditangkap di SDIT Izzati (Beji, Depok)," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Merujuk hasil pemeriksaan, Argo mengatakan WJ memiliki keahlian militer. WJ pun mampu merakit bom dan senjata api.
WJ disebut pernah menjadi pelatih di Moro Islamic Liberation Front (MILF) di Mindanao, Filipina bagian selatan. Dia termasuk angkatan pertama dalam organisasi terorisme tersebut.
"Yang bersangkutan pernah menjadi pelatih di Moro tahun 1999 angkatan pertama sampai 2001/2002," kata Argo.
WJ, lanjut Argo, juga pernah menuju Suriah pada 2012. Kala itu, WJ datang bersama pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Abu Askari. Argo mengatakan WJ menjalin hubungan dengan Tentara Pembebasan Suriah.
"Juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode tahun 2012-2013 antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, Hong Kong," imbuhnya.
ARTIKEL TERKAIT

Geledah Rumah Pengebom di Medan, Densus 88 Sita Senjata Tajam
Nasional 3 minggu yang lalu
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Eks Suriah di Depok
Nasional 3 minggu yang lalu
Densus 88 Diterjunkan Usut Jaringan Bom Mapolretabes Medan
Nasional 3 minggu yang lalu
Anggaran Saringan Sampah DKI Rp197 M, Hibah Bogor Terancam
Nasional 3 minggu yang lalu
Ular King Cobra Patuk Pemuda Depok Hingga Tewas
Nasional 3 minggu yang lalu
Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Tanjung Morawa
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Bangladesh Vonis Mati 7 Teroris Penyerang Kafe
Internasional • 29 November 2019 08:05
Diusir dari Turki, Wanita Eks ISIS Ditangkap di Belanda
Internasional • 20 November 2019 21:34
Staf KS Terduga Teroris Akan Dikeluarkan Jika Terbukti
Ekonomi • 15 November 2019 11:57
6 Ular Mematikan Selain Kobra yang Tewaskan Pemuda di Depok
Teknologi • 11 November 2019 16:07
TERPOPULER

Jokowi soal Membangun Papua: Siapa Suruh Makan Infrastruktur?
Nasional • 58 menit yang lalu
Rakernas PAN Ricuh Saling Dorong, Amien Rais Ajak Istigfar
Nasional 3 jam yang lalu
Rakernas PAN Ricuh karena Rebutan Jadi Tuan Rumah Kongres
Nasional 2 jam yang lalu