Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan akan menjadi oposisi Presiden
Joko Widodo dan konsisten berada di luar pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan penegasan sikap oposisi tersebut merupakan hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS ke-8 yang digelar pada Selasa (12/11).
"Majelis Syuro mengesahkan keputusan Badan Pekerja Majelis Syuro. Jadi jelas bagi kita semua, maka PKS akan tetap berada di luar pemerintahan Pak Jokowi selama lima tahun ke depan," kata Sohibul dalam dalam Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sohibul berkata sikap tersebut diambil mempertimbangkan tiga alasan. Pertama, PKS merasa aneh negara demokrasi tidak memiliki partai di luar pemerintahan. Menurut Sohibul hal tersebut akan mengurangi pengawasan (
check and balances) terhadap kebijakan pemerintah.
Dia juga menyampaikan PKS hendak memberikan pelajaran pelajaran politik demokrasi. PKS hendak mengingatkan publik bahwa kekuasaan dalam negara demokrasi merupakan pergiliran yang dilakukan lewat pemilu.
"Sportivitas,
gentlement, harus tumbuh. Kita persilakan kepada pemenang menjalankan pemerintahan," tuturnya.
Kemudian Sohibul mengklaim partainya mendengarkan suara rakyat. Sohibul mengutip survei yang mencatat 72 persen orang Indonesia menghendaki PKS menjadi oposisi.
Meski begitu, ia meyakinkan kadernya untuk tak patah semangat meski tidak mendapat posisi di pemerintahan. Sohibul membesarkan kadernya dengan memasang target menjadi pemenang Pemilu 2024.
"Kita bekerja lagi lima tahun ke depan. Pada saatnya insyaallah kita akan diberikan kemenangan," ujar Sohibul.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berujar akan ada pertemuan PKS dengan empat partai dalam waktu dekat. Meski begitu, Mardani enggan membeberkan nama partai-partai tersebut.
Rekonsiliasi Empat PartaiMardani juga tak mengungkapkan agenda yang akan dibahas dalam pertemuan dengan empat partai itu.
"Ya akan ada dua partai yang akan datang ke kami lagi dan ada dua partai yang akan kami kunjungi," kata Mardani.
Sohibul juga enggan membeberkan partai yang akan bertemu PKS. Dia malah meminta awak media kembali bertanya kepada Mardani terkait hal tersebut. Namun Sohibul memastikan pertemuan akan digelar pekan depan.
[Gambas:Video CNN]"Jangan dulu dong, nanti enggak
surprise. Insyaallah minggu depan kita ada partai lain yang mau (bertemu). Iya, iya (Rabu pekan depan)," tuturnya.
Sohibul berujar pertemuan dengan beberapa partai dilakukan guna rekonsiliasi. Menurutnya, PKS tetap akan melakukan rekonsiliasi meski berdiri sebagai oposisi pemerintah.
"Kita ingin mematahkan pendapat orang bahwa rekonsiliasi harus gabung dengan pemerintah, sementara kalau di luar itu tidak rekonsiliasi. Kita akan mematahkan itu, di luar pun kita bisa rekonsiliasi," ujarnya.
(dhf/wis)