Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko menyebut rencana
penambahan enam wakil menteri (wamen) oleh Presiden Joko Widodo (
Jokowi) masih bisa berubah. Wacana penambahan wamen ini sebelumnya bergulir pada akihir minggu lalu.
"Ya kan baru rencana, rencana kan bisa berubah. Baru rencana," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (15/11).
Saat dikonfirmasi soal kritik Ketua DPR Puan Maharani terkait penambahan enam wamen ini, Moeldoko kembali menegaskan bahwa kebijakan itu masih sebatas rencana, dan dirinya belum bisa memastikan apakah pelaksanaannya akan ditunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan baru rencana," ujarnya.
Sebelumnya, akhir pekan lalu Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi tengah menjaring nama-nama untuk dimasukkan ke dalam kabinet dengan jumlah posisi yang tersedia sebanyak enam wakil menteri.
Wacana penambahan wamen ini dinilai Puan tak sesuai semangat efisiensi dalam pemerintahan. Ia juga tak yakin Jokowi memang ingin menambah enam wamen dalam kabinet.
"Jadi kalau kita bicara efisiensi ya tentu saja itu enggak sesuai," kata Puan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/11).
Namun, Jokowi sendiri membantah ucapan Moeldoko. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman juga menjelaskan bahwa Jokowi belum memiliki rencana untuk menambah posisi enam wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Fadjroel mengatakan jabatan baru yang tengah direncanakan adalah kursi wakil menteri pendidikan dan kebudayaan serta wakil panglima TNI.
Untuk diketahui saat ini terdapat 12 wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Jokowi.
(fra/vws)