Gertak Bamsoet dan Siasat Airlangga Jelang Munas Golkar

CNN Indonesia
Senin, 25 Nov 2019 18:22 WIB
Golkar kian memanas jelang Munas. Kubu calon ketua Bambang Soesatyo menuding kubu Airlangga Hartarto melakukan kecurangan dalam menyusun kepanitiaan munas.
Dua Calon Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) dan Bambang Soesatyo. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perebutan kursi Ketua Golkar kian memanas jelang Musyawarah Nasional (Munas). Pertarungan masih didominasi oleh dua calon kuat ketua umum, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Ancaman, serangan, hingga gertakan dikeluarkan oleh Bamsoet dan Airlangga, beserta para pengikut mereka. 

Terbaru, Bamsoet  mengancam akan menggelar Munas 'tandingan' bila Ketua Umum petahana Airlangga Hartarto terus melanggar ketentuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

"Pengurus DPP Partai Golkar yang berada di barisan pendukung Bamsoet siap melaksanakan atau mengggelar Munas yang sesuai dengan dan atau tidak bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar," kata loyalis Bamsoet, Victus Murin, dalam konferensi pers di Restoran Batik Kuring, Jakarta, Senin (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar itu menerangkan bahwa pihaknya menangkap indikasi tidak sehat dan cenderung licik dalam proses pembentukan Panitia Munas Golkar 2019. 

Victus menyebut para pengurus DPP Golkar yang dicurigai atau diidentikasi sebagai pendukung Bamsoet, dicoret dari kepanitiaan Munas.

Dia berkata indikasi itu diketahui setelah beredar Surat Keputusan DPP Nomor KEP-395/DPP/XI/2019 tentang Penyelenggaraan Musyawarah Nasional X Partai Golkar 2019 yang ditandatangani oleh Airlangga dan Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus.

Dalam surat itu nama-nama pengurus yang merupakan pendukung Bamsoet hilang dan tidak diundang mengikuti rapat panitia yang digelar 23 November 2019. Lebih aneh, menurut dia, dalam komposisi panitia Munas tertera nama-nama bukan pengurus atau anggota Golkar. Bahkan, katanya, beberapa nama sudah migrasi ke partai lain.

Berangkat dari itu, Victus mengingatkan Airlangga beserta para loyalis dan pendukungnya agar menjalankan tahapan penyelenggaraan Munas sesuai perintah Bab XIV Pasal 50 AD/ART Partai Golkar tentang Pemilihan Pimpinan Partai.

Victus menekankan aturan pada ayat dua Pasal 50 bahwa pemilihan Ketua Umum Golkar periode 2019-2024 dilakukan melalui proses penjaringan, pencalonan, dan pemilihan.

"Anehnya, sampai dengan hari ini, tahapan proses pemilihan yang diawali dengan tahapan penjaringan justru belum berlangsung sama sekali. Padahal jadwal Munas sudah sangat dekat atau mepet waktunya," kata Victus.

Loyalis Bamsoet yang lain, Roy Lewar mengaku tidak mengenal sekitar 300 lebih panitia pelaksana Munas Golkar 2019. Nama-nama tersebut tidak terdapat dalam struktur kepengurusan dan terdaftar sebagai kader Golkar.

Ia pun mempertanyakan asal-usul Petrus Selestianus masuk dalam daftar panitia pelaksana Munas Golkar 2019. Menurutnya, Petrus sebelumnya tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Hanura di Pileg 2019.

"Terus terang bagi kami memang nama-nama ini bagi kami asing, tidak ada dalam struktur partai, dan itu juga bukan kader. Ada Petrus Selestinus," ucap Roy.

Lebih lanjut, Roy berkata bahwa di luar dua nama tersebut terdapat nama-nama lain yang terindikasi memiliki hubungan keluarga dengan Airlangga.

Menurutnya, masuknya sekitar 300 nama ini menunjukkan bahwa Airlangga telah melanggar kesepakatan untuk ikut memasukkan perwakilan kubu Bamsoet dalam panitia Munas Golkar 2019, karena sebanyak 90 perwakilan kubu Bamsoet telah dicoret oleh Airlangga beberapa waktu lalu.

"Kesepakatan adalah semacam semangat bersama, duduk bersama, dan kesepakatan itu ternyata sudah dilanggar," ucapnya.

Airlangga Bantah Singkirkan Loyalis Bamsoet

Ancaman dan tudingan kubu Bamsoet dibantah kubu Airlangga. Loyalis Airlangga, Ace Hasan Syadzily, menyebut pernyataan yang Roy Lewar mengada-ada. Namun, saat dikonfirmasi perihal nama Petrus, Ace tidak memberikan tanggapan. 

"Lebay (berlebihan). Masa 300 panitia yang bukan kader Golkar? Itu mengada-ada," kata Ace lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Bamsoet dan Airlangga diperkirakan akan bersaing dalam kontestasi pemilihan ketum Golkar periode 2019-2024. Dua politikus ini acap kali melakukan aksi saling sindir dalam sejumlah kesempatan.

Meski begitu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan bahwa terdapat dua calon ketum Partai Golkar periode 2019-2024 lain yang berpotensi bersaing dengan Bamsoet dan Airlangga yaitu Ridwan Hisjam dan Indra Bambang Utoyo.

Terakhir, politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa juga ikut menyatakan diri maju dalam perebutan kursi Ketua Partai Golkar periode 2019-2024. (mts/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER