Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu bakal calon Ketua Umum (Ketum)
Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias
Bamsoet menyebut, tiga menteri Kabinet Indonesia Maju mencampuri urusan internal partainya.
Loyalis Bamsoet, Syamsul Rizal Hasdy, mengatakan bahwa ketiga menteri Jokowi tersebut menjadi alat untuk menekan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar tingkat I dan II serta sejumlah kepala daerah yang merupakan kader 'Beringin' untuk mengarahkan dukungan ke calon Ketum Golkar petahana Airlangga Hartarto jelang Musyawarah Nasional (Munas).
"Jadi, ada pembantu Presiden, saya enggak mau sebut nama, tapi ada tiga pembantu Presiden yang telepon [beberapa] DPD, Ketua DPD I, Ketua DPD II, dan kepala-kepala daerah untuk pilih Airlangga," kata Syamsul kepada wartawan saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya Syamsul menyebut nama Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Kendati demikian, dia tak menjelaskan bentuk campur tangan Pratikno secara rinci dalam pemilihan ketum Partai Golkar periode 2019-2024.
Sementara dua sosok menteri lainnya hanya disebutkan berlatar belakang kader Partai Golkar dan kader partai politik lain.
"Yang sangat santer itu adalah Pratikno, Mensesneg," katanya.
Senada, Bendahara Umum Partai Golkar yang juga merupakan loyalis Bamsoet, Robert Kardinal, membenarkan kabar bahwa menteri Jokowi ikut campur dalam urusan pemilihan ketum Golkar.
Namun, dia mengaku tak tahu siapa sosok yang dimaksud. "Dengarnya ada. Tapi enggak tahu siapa," ucap Robert.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Golkar yang merupakan loyalis Airlangga, Lodewijk Freidrich Paulus menolak mengomentari informasi kubu Bamsoet tentang tiga menteri Jokowi yang mencampuri urusan pemilihan Ketum Golkar.
Ia menyatakan bahwa hal tersebut sebaiknya ditanyakan ke Bamsoet.
"Saya enggak tahu itu, tanya Pak BS [Bamsoet]. Maaf, maaf,
no comment kalau masalah itu," ucap Lodewijk.
[Gambas:Video CNN] (mts/asr)