Gerindra Klarifikasi soal Penolakan Larangan LGBT Jadi CPNS

CNN Indonesia
Jumat, 29 Nov 2019 09:38 WIB
Akun Twitter Gerindra menampilkan kicauan berseri atau kultwit yang menyebut tidak mendukung LGBT, hanya menekankan setiap warga negara berhak dapat pekerjaan.
Ilustrasi LGBT. (CNNIndonesia/ Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Akun twitter Partai Gerindra menampilkan kicauan berseri atau kultwit yang mengklarifikasi soal pemberitaan yang menyebut pihaknya mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) usai menyatakan tak setuju dengan Kejaksaan Agung yang melarang LGBT menjadi CPNS.

Gerindra pun menegaskan sikap sama sekali tidak pernah mendukung LGBT.

"Partai Gerindra tidak mendukung segala bentuk perilaku LGBT," cuit Gerindra dalam akun twitternya @Gerindra, Kamis (28/11) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait larangan kaum LGBT melamar CPNS, Gerindra meminta pemerintah segera membuat payung hukum yang jelas untuk mengidentifikasi perilaku LGBT. Sebab, Gerindra menekankan, setiap warga negara punya hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan.

"Berdasarkan amanat Undang-Undang, Partai Gerindra menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak," cuit Gerindra.

Di sisi lain Gerindra menyatakan setuju atas pencegahan LGBT. Menurutnya semua pihak harus melakukan pencegahan LGBT sejak dini di mulai dari lingkungan masyarakat hingga di area pendidikan seperti sekolah-sekolah. Pencegahan juga harus melibatkan tokoh agama dan ahli kesehatan.

"Dengan tujuan masyarakat dapat pemahaman sejak dini bahwa perilaku LGBT adalah perilaku yang bertentangan dengan berbagai norma dan juga mempunyai dampak buruk bagi kesehatan," cuit Gerindra.


Sebelumnya lewat Twitter, Partai Gerindra menentang sikap Kejaksaan Agung yang menolak pendaftaran CPNS dari kalangan LGBT.

"Yang terhormat @KejaksaanRI, kami tidak setuju dengan keputusan penolakan Kejaksaan Agung terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan orientasi seksual LGBT. #SuaraGerindra," demikian kicuan akun Twitter @Gerindra.

Menurut Gerindra, pelarangan itu bertentangan dengan sila pertama dan kedua Pancasila.

[Gambas:Video CNN] (osc/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER