Sebelum Tewas, Hakim PN Medan Disebut Jemput Rekan di Bandara

CNN Indonesia
Senin, 02 Des 2019 17:38 WIB
IKAHI menyebut hakim PN Medan yang diklaim ramah ke siapapun, Jamaluddin, pamit ke istri untuk menjemput rekan di bandara sebelum meninggal di dalam mobil.
Ketua IKAHI Suhadi menyebut Jamaluddin hendak menjemput rekan di bandara sebelum meninggal. (CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Suhadi mengatakan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin (55) sempat pamit kepada istri untuk menjemput rekannya di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Jumat (29/11).

"Beliau menurut informasi dari keluarganya, ditelepon oleh sahabat atau kenalan beliau untuk dijemput di Kualanamu. Kemudian beliau berangkat sendiri," kata Suhadi dalam jumpa pers di gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (2/12).

Suhadi menyatakan dari informasi keluarga, Jamaluddin pamit kepada istrinya saat pergi dari rumah sekitar pukul 06.30 WIB. Selain itu, Jamaluddin juga disebut sempat mampir ke Pengadilan Negeri Medan terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Suhadi menyatakan informasi terkait Jamaluddin yang mampir ke Pengadilan Negeri Medan masih belum jelas kebenarannya. Pasalnya, belum ditemukan bukti Jamaluddin mampir ke kantor sebelum pergi ke bandara.

"Tapi tidak jelas dalam CCTV di pengadilan, tidak ada gambar beliau, apakah beliau benar absen," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]
Suhadi mengatakan setelah sampai pukul 13.00 WIB belum juga ada kabar mengenai keberadaan Jamaluddin. Baru sekitar pukul 15.00 WIB, ia ditemukan telah tewas, di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.

Jasad Jamaluddin berada di dalam mobilnya sendiri, Toyota Prado Warna Hitam BK 77 HD.

"Kalau menurut informasi dari keluarga, beliau menyetir sendiri kendaraannya, dan ditemukan bahwa beliau meninggal ada dugaan dilakukan dengan cara pembunuhan," tuturnya.

Suhadi menyatakan sampai saat ini belum juga diketahui siapa sosok yang menelepon Jamaluddin dan meminta dijemput di Bandara Internasional Kualanamu. Ia pun mendesak Polri untuk mengungkap pelaku dugaan pembunuhan Jamaluddin.

"Siapa yang menelepon beliau itu, ini tidak, sampai sekarang belum jelas. Diharapkan kalau ada handphone yang bersangkutan dari almarhum itu bisa diungkapkan dari mana dia di telepon, melalui teknik tentang IT mungkin di kepolisian," ujarnya.

"Kami harapkan bisa menemukan siapa yang memiliki telepon tersebut, dan bisa mengungkap siapa dalang pembunuhan tersebut," kata Suhadi.

Mobil Jamaluddin ditemukan di jurangMobil Jamaluddin ditemukan di jurang dengan posisi korban di bawah tempat duduk di belakang sopir. (Dok. Istimewa)
Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto menduga Jamaluddin dibunuh oleh orang yang tak jauh.

"Dan tidak jauh, dugaan sementara orangnya tidak jauh," ungkap dia, Minggu (1/12).

Panggilan 'Bro'

Terpisah, rekan Jamaluddin di bagian Humas Pengadilan Negeri Medan, Erintuah Damanik, menyebut korban sebagai sosok yang ramah kepada siapapun.

"Saya bergaul dengan Pak Jamal itu sudah lama, pribadinya hangat, menyenangkan, ramah, sopan. Dia akhir 2015 sudah di sini," kata dia, di Medan, Senin (2/12).

"Semua di lingkungan pengadilan ini ditemani, disapa, dan bahkan beliau itu untuk menghilangkan jarak sama orang lain setiap orang dipanggil 'bro'. Jadi orangnya memang perhatian dan komunikatif," urainya.

Erintuah mengaku selama ini tidak pernah mendengar rekannya itu punya masalah, terutama di lingkungan pengadilan serta majelis hakim dalam bermusyawarah.

"Tidak ada masalah mereka di majelis dalam bermusyawarah, dan bahkan sudah berapa pimpinan di sini, belum pernah menghadap pimpinan karena majelis mereka bermasalah dalam bermusyawarah," ungkapnya.

Humas PN Medan Erintuah (kiri), Ketua PN Medan (tengah) dan Wakil Ketua PN Medan Abdul Aziz (kanan).Humas PN Medan Erintuah (kiri), Ketua PN Medan (tengah), dan Wakil Ketua PN Medan Abdul Aziz (kanan). (CNNIndonesia/Farida)
Erintuah menambahkan kasus itu hingga kini masih dalam pengusutan polisi. Selain itu salah satu staf atau ajudan dari hakim Jamaluddin sudah dipanggil oleh penyidik untuk dimintai keterangannya.

"Tadi malam kebetulan salah satu staf asisten beliau, ada menghubungi saya, dia dipanggil polisi untuk ditanya-tanya seputar keseharian Pak Jamal. Yang bersangkutan sudah dipanggil secara resmi oleh polisi. Tadi secara informal kita ada bicara dengan polisi soal keseharian pak jamal di Pengadilan," bebernya.

Diketahui, Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Prado Warna Hitam BK 77 HD. Mobil itu ditemukan berada di jurang tepatnya di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11).

(fra/fnr/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER