Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan kembali menyinggung
growing pain sebagai jawaban kemacetan yang terjadi di kawasan
Kemang dan Kuningan, Jakarta Selatan.
Anies menyatakan bahwa setiap pembangunan memiliki fase untuk menunggu dan mengalami dampak yang negatif seperti macet.
"Sebetulnya begini soal bahwa sebuah kawasan mengalami kemacetan karena proses pembangunan itu proses
growing pain," kata Selasa (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang namanya juga tumbuh pasti Ada fase dimana itu Karena ada kegiatan pembangunan," lanjut dia.
Anies percaya setiap pembangunan akan melewati fase 'sakit', namun nantinya akan berbuah manis saat pengerjaan selesai dilakukan. Ia optimistis kawasan Kuningan dan kawasan Kemang akan menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat di Ibu Kota usai pembangunan dilaksanakan.
"Tapi sesudah pembangunan itu selesai maka Insya Allah itu akan jadi tempat yang leluasa. Tempat yang nyaman untuk kegiatan. Begitu Juga nanti juga dengan Kuningan," ungkap dia.
 Kemacetan Jakart. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso) |
Ini bukan pertama kali Anies menjawab kemacetan dengan
growing pain. Pada Juli lalu Anies juga mengucapkan hal yang sama saat menjawab polemik kemacetan karena pembangunan trotoar di kawasan Cikini-Tugu Tani, Jakarta Pusat.
"Ya kan selama konstruksi (macet), itu namanya growing pain," kata Anies di DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7).
Saat itu, Anies memastikan pembangunan trotoar di Cikini, Kemang dan Kasablanka sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat Jakarta. Lebar trotoar sekitar 4,5 meter sampai 6 meter memang didesain untuk pejalan kaki.
"Alat transportasi yang kita semua Insya Allah miliki adalah kaki, itu jalan untuk kaki harus dibangun bukan saja jalan untuk roda," ujar Anies.
Selain soal
growing pain, Anies juga menyinggung kemacetan Kuningan karena pembangunan proyek LRT Jabodetabek. Anies mengakui bahwa kemacetan terjadi karena pengerjaan di dasar.
Namun Anies memastikan bahwa kemacetan akan berkurang saat pengerjaan trase mulai di lakukan di atas.
"Kuningan saat ini sedang dalam proses finalisasi LRT. Nanti ketika kegiatan di tanah sudah selesai tapi kegiatannya lebih banyak di-
elevated maka trotoar akan segera dikerjakan," ungkap dia.
"Sehingga trotoar itu dikerjakan karena orang sudah mulai bekerja di atas. Pemasangan relnya, pemasangan sinyal sudah di tidak ada lagi pekerjaan yang bawah," lanjut Anies.
Terakhir, Anies mengatakan bahwa proyek ini sudah di koordinasikan dengan pihak pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa porsi DKI dalam proyek ini adalah dalam pengerjaan trase bagi pejalan kaki.
"Saya komunikasi intensif dengan pak Menteri PUPR, khusus tentang ini. Karena pengerjaannya akan dilakukan oleh kontraktor yang membangun LRT. Tetapi, rancangannya dan kemudian trase-nya DKI yang menentukan, jadi untuk pejalan kaki," kata Anies.
(ctr/ugo)