NU Lindungi Anggota Banser Depok yang Diintimidasi di Jaksel

CNN Indonesia
Kamis, 12 Des 2019 19:02 WIB
NU khawatir ada tindakan dari kelompok tertentu pada anggota Banser Depok, Eko Sutriyo pascaintimidasi yang dialaminya viral dan masuk ranah hukum.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. (CNN Indonesia/Dhio Faiz).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan pihaknya telah melakukan perlindungan terhadap anggota Badan Ansor Serbaguna (Banser) Depok, Eko Sutriyo setelah insiden intimidasi oleh orang tidak dikenal.

Meski enggan merinci lokasi, Helmy mengatakan Eko berada dalam pengawasan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok dan Banser Kota Depok. Eko dijaga sejak kasusnya viral di media sosial dua hari lalu.

"Sementara ini masih dalam penjagaan. Kita khawatir ada pihak-pihak yang mungkin dari kelompok yang sebelahnya itu yang ingin berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan," kata Helmy saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko disebut belum kembali ke rumah sejak kasus intimidasi itu viral. Dia bahkan hanya meninggalkan 'tempat aman' saat menghadiri proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polres Metro Jakarta Selatan.

Helmy menuturkan mulanya Eko dijadwalkan bertemu Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj sebagai bentuk dukungan. Namun acara itu batal karena kondisi kesehatan Eko menurun.

"Ya memang dengan viral dan seterusnya, saya kira dia dalam keadaan yang agak lelah ya. Dia kan diproses BAP juga akhirnya, dimintai keterangan dan seterusnya. Sekarang dalam posisi istirahat di satu pesantren," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]
Helmy sempat mengapresiasi kinerja kepolisian saat mendengar kabar pelaku telah ditangkap. Dia mendukung kepolisian menuntaskan kasus ini karnea sudah masuk ke ranah persekusi.

"Kita memohon aparat kepolisian karena ini sudah persekusi. Tanya KTP sambil menghardik begitu untuk alasan apa? Apalagi dia rasis dengan mengatakan dari satu masyarakat tertentu," ucap Helmy.

Sebelumnya, dua anggota Banser mengalami intimidasi. Mereka dicegat di tengah jalan dan dipaksa meneriakkan takbir oleh orang yang tidak dikenal.

Akun Twitter @nahdlatululama mengunggah video yang menayangkan intimidasi dimaksud. Seorang pria mencegat dan memaksa keduanya untuk mengucap takbir.

"Lo takbir dulu sama gua, ya bareng ya. Takbir! Takbir! Takbir! Allahu akbar! Lu Islam bukan?" kata pria tersebut dalam video yang diunggah Selasa (10/12).

Meski begitu, dua anggota Banser menolak meladeni sang pria dengan alasan untuk menunjukkan identitas Islam cukup dengan mengucap dua kalimat syahadat. Pria yang tidak terima jawaban anggota Banser itu langsung mencaci maki.

"Syahadat itu kalau buat yang dari bukan Islam. Lu enggak usah ngajarin gue lu, lu enggak bisa pulang lu, enak aja. Apa lu? Apa lu? Gue cegat lu di sana jawara semua. Anjing lu!" ucap pria itu. (dhf/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER